Minggu, 05 Januari 2014

BEBERAPA METODE FASILITASI

Tehnik Berfikir Kreatif dan Analitik
BY INSPIRIT INNOVATION CIRCLES

Memilih Metode dan Alat Bantu

Ada banyak metode dan alat bantu untuk membantu suatu kelompok menjadi produktif. Memilih metode yg tepat bagi situasi tertentu sangat menentukan dalam membantu kelompok. Fasilitator harus bisa mengenal metode dan tujuannya serta bagaimana menggunakannya, disesuaikan dengan tugas dan tingkat kemampuan kelompok. Dalam memilih metode, fasilitator harus mempertimbangkan hasil, waktu, sumberdaya, dan energi yg dibutuhkan. Dalam sebuah proses, biasanya fasilitator menggunakan beberapa metode yg saling mendukung secara bertahap utk membantu kelompok.

Mengembangkan dan Mengelola Gagasan

Di awal sebuah proses, penting bagi fasilitator membantu kelompok mengembangkan dan mengelola gagasan. Gagasan-gagasan yg dihasilkan suatu kelompok harus dihasilkan, direkam dan disajikan dgn cara yg dapat dilihat, dipahami dan digunakan oleh kelompok secara aktif. Beberapa metode yg biasa digunakan
adalah: brainstorming, structured rounds, dan diagram T.

Metode BRAINSTORMING - Badai Otak

Brainstorming bukan “curah pendapat” melainkan lebih tepat disebut sebagai “badai otak.” Badai otak adalah sebuah proses terstruktur yg mendorong lahirnya banyak gagasan dari suatu kelompok. Yang penting diingat pada penggunaan metode ini adalah bahwa semua gagasan - tanpa kecuali - harus direkam oleh fasilitator, tidak ada benar-salah, tidak ada evaluasi gagasan. Gagasan-gagasan yang mungkin dianggap
aneh oleh fasilitatorharus tetap ditulis, karena justru dapat mendorong lahirnya ide kreatif dan praktis, yg mungkin tidak akan muncul dalam situasi biasa. Metode brainstorming mendorong semua anggota kelompok menyumbang gagasan apapun, relevan maupun tidak, serta memanfaatkan gagasan anggota lain utk melahirkan gagasan baru.

Mengapa Brainstorming Penting?

Metode ini mendorong kreatifitas dgn mengajak anggota kelompok berpikir melampaui kebiasaannya. Dengan merekam semua gagasan, kemudian memperjelas dan membahasnya kemudian, fasilitator memanfaatkan sinergi yg terjadi ketika anggota kelompok bersama-sama berpikir secara kreatif.

Kapan Brainstorming Dilakukan?

Brainstorming antara lain dapat digunakan: (a)  ketika kelompok ingin diajak melihat semua aspek dari suatu topik atau masalah, (b) untuk mendaftar semua solusi dan alternatif yang mungkin dilakukan, (c) membayangkan dampak sebuah keputusan dan mengeksplorasi tujuan-tujuan yg mungkin tercapai.

Bagaimana caranya?

Sebelum melakukan brainstorming, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan: (a) Banyak orang salah mengartikan brainstorming sebagai curah pendapat dalam bentuk apapun, padahal brainstorming
adalah proses terstruktur dgn aturan-aturan khusus. (b) Brainstorming yg benar memungkinkan semua
anggota kelompok menyampaikan gagasannya secara bebas. (c) Evaluasi dan analisis baru dilakukan pada
tahap berikutnya.

Bagaimana melakukan Brainstorming

(1) Pilih topik tertentu untuk memfokuskan perhatian kelompok. Sampaikan dgn jelas. Hindari topik yg terlalu luas karena dapat menghasilkan gagasan yg terlalu luas. (2) Tuliskan topik brainstorming dgn jelas pada flipchart agar dapat dilihat seluruh kelompok. (3) Tempelkan aturan melakukan brainstorming dan pastikan semua memahaminya. (4) Berikan batas waktu secukupnya - yg memungkinkan mengalirnya banyak gagasan tetapi juga tidak berlarut-larut. (5) Beri batas waktu secukupnya - yg memungkinkan mengalirnya banyak gagasan tetapi juga tidak berlarut-larut. (6) Ciptakan suasana hidup dan bersemangat
agar anggota kelompok fokus pada topik brainstorming. (7) Pastikan pertanyaan-pertanyaan kelompok
dijawab sebelum brainstorming dimulai. (8) Berikan waktu beberapa menit bagi anggota kelompok utk berpikir sebelum mulai. (9) Tuliskan SEMUA gagasan pada flipchart dgn jelas agar dapat dilihat semua anggota kelompok. Tempelkan flipchart yg sudah penuh pada dinding yg dapat dilihat. (10) Dorong anggota kelompok menyumbangkan gagasan yg belum muncul dan mengembangkan gagasan baru dari yg sudah ada.

Variasi Penggunaan Brainstorming

Praktek brainstorming dapat menggunakan dua cara:

(1) “Popcorn” atau seperti mercon atau petasan -- siapapun bebas bicara tanpa berurutan. Fasilitator harus bisa menulis cepat dan memastikan semua gagasan direkam. Cara ini cukup menantang bagi fasilitator, tetapi
sangat membantu dalam menjaga agar kelompok bersemangat dan mendorong kreatifitas mengalir dalam kelompok. (2) “Round-robin” -- peserta diminta menyampaikan gagasannya secara urut dan berkeliling. Jika ada yang belum siap menyampaikan gagasan atau belum yang ingin disampaikan, peserta boleh mengatakan “pass”, dan setelah satu putaran fasilitator bisa menawarkan apakah orang yang belum bicara ingin menyumbangkan gagasannya. (Lihat halaman berikut.)

Pada prakteknya, brainstorming bisa dimulai dulu dengan round-robin satu atau dua putaran, lalu disambung dgn popcorn.

Aturan Main Brainstorming

Pastikan semua peserta memahami aturan main berikut sebelum proses brainstorming dimulai. Jika perlu, tulislah aturan main ini pada kertas plano dan tempelkan di tempat yang dapat dilihat semua peserta.
(1) Semua gagasan diterima. Tidak ada benarsalah. Jangan “sensor” gagasan Anda. (2) Semakin banyak gagasan, semakin baik. (3) Ide-ide gila” juga diterima karena bisa menjadi pemicu ide-ide lain yg bermanfaat. (4) Jangan membahas atau menganalisis gagasan yg muncul pada tahapan ini. (5) Boleh mengembangkan ide dari ide orang lain. (6) Kalau kehabisan ide, boleh mengatakan “pass.”

INGAT!

(a) Rekamlah semua gagasan sesuai dgn kata-kata si pembicara. Kalau agak panjang, mintalah si pembicara meringkasnya. (b) Catatlah SEMUA gagasan. (c)  Gunakan pada saat kelompok segar dan penuh energi.
(d)  Jangan gunakan diakhir pertemuan atau saat kelompok lelah. (e) Jangan jadikan brainstorming satu-satunya cara menggali gagasan. (f) Jika terlalu banyak digunakan, dapat membuat orang jenuh, tidak bersemangat, dan tidak kreatif lagi.

Metode ROUND ROBIN - Urut Berkeliling

Metode ini memastikan setiap orang mendapat kesempatan bicara dan peserta saling mendengarkan pendapat masing-masing tanpa memberikan respon atau bereaksi. Biasanya metode ini membantu orang
menjadi lebih santai dan menyimak dgn lebih baik, karena mereka tahu pasti bahwa dirinya akan mendapat giliran menyampaikan gagasan.

Round-robin mendorong peserta menyimak apa yg dikatakan orang lain serta membantu kelompok maju dalam sebuah proses. Selain itu, round robin memberi penegasan bahwa pendapat dan keterlibatan setiap anggota kelompok berharga dan dihargai.

Mengapa Round Robin Penting?

Tujuan utama metode ini adalah memberikan kesempatan bagi tiap anggota kelompok menyatakan pendapatnya tanpa gangguan. Metode ini memberi setiap orang kesempatan bicara dan didengar, tanpa dinilai.

Dengan demikian, round robin bisa mendorong kerjasama kelompok dan menekankan bahwa keterlibatan semua orang dibutuhkan.

Bagaimana cara melakukan Round Robin?

Langkah-langkah melakukan round robin:

(1) Jelaskan tujuan dari metode Urut Berkeliling dan berikan instruksi dgn jelas. (2) Sampaikan topik atau isu yg menjadi fokus, dan tuliskan pada flipchart dgn jelas dan dapat dilihat seluruh anggota kelompok. (3)  Jelaskan bahwa setiap orang akan berbicara berurutan secara berkeliling. Ketika ada yg berbicara, semua anggota lain diminta diam dan menyimak. (4) Putuskan sendiri apakah menggunakan batasan waktu atau tidak (kalau ya, tentukan penjaga waktu). (5) Undanglah orang berbicara, satu-satu, secara urut berkeliling.
(6) Boleh pass atau lewat, tetapi usahakan mendorong setiap anggota untuk berkontribusi dan tekankan pentingnya bagi proses yg berlangsung. (7) Setelah satu putaran selesai, undanglah yg pass utk berbicara. Mereka bebas memilih bicara atau pass lagi. (8) Tuliskan poin utama dari tiap komentar yg disampaikan.
(9) Setelah putaran selesai, rangkumlah komentar seluruh kelompok dan tunjukkan dimana ada kesepakatan atau tidak. Dapat juga mengundang anggota kelompok utk merangkum. (10) Tanyakan pada seluruh kelompok apakah mereka setuju dgn rangkuman.

INGAT!

(a) Kadang fasilitator harus mengingatkan anggota kelompok agar tidak bicara atau interupsi ketika proses sudah berjalan. (b) Topik-topik tertentu akan membutuhkan beberapa kali putaran, agar anggota kelompok dapat merespon apa yg didengarnya, kemudian menambah komentar atau mengubah komentar awal mereka. (c) Jika ada beberapa putaran, mulailah dari orang yg berbeda di setiap putaran. (d) Dengan demikian, round robin bisa mendorong kerjasama kelompok dan menekankan bahwa keterlibatan semua
orang dibutuhkan.

Metode DIAGRAM-T

Diagram T adalah alat bantu sederhana mengelompokkan gagasan dalam dua kolom berbentuk huruf T, dengan judul di atas masing-masing kolom.

T-Chart dapat digambar ketika kelompok sedang mengungkapkan gagasan.
                                    
                            Situasi sekarang        Situasi yang di inginkan
                                                       I
                                                       I
                                                       I
                                  _ _ _ _ _ _ _ I_ _ _ _ _ _ _
                                                       I
                                                       I
                                                       I
                                                       I

Untuk apa Diagram-T digunakan?

(a) Membantu kelompok fokus pada topik tertentu dan lebih terorganisir. (b) Membantu orang berpikir dalam dua dimensi -- kadang-kadang tanpa bantuan Diagram T orang melihat suatu topik dari satu sisi saja. (c) Bermanfaat membandingkan informasi dan mempresentasikan informasi agar terlihat jelas. (d) Cara cepat dan praktis langsung mengelompokkan gagasan yg disampaikan anggota kelompok.

Kapan Diagram-T digunakan?

(a) Melihat pro dan con (positif - negatif), kekuatan dan kelemahan, untung dan rugi suatu masalah. (b) Identifikasi masalah yg dihadapi ketika ada perubahan; misalnya satu kolom berisi apa yg akan terjadi jika tidak ada perubahan, apa yg terjadi jika ada perubahan. (c) Menunjukkan perubahan dari waktu ke
waktu: masa lalu - sekarang; sekarang - masa yg akan datang. (d) Membantu orang melihat dimensi atau sisi
lain dari satu hal atau topik; misalnya kalau orang hanya fokus pada sisi negatif, mereka bisa diajak melihat sisi positif dan mengisi kolomnya pada Diagram T.

Bagaimana melakukan metode ini?

(1)  Jelaskan mengapa T-chart akan digunakan: mengambil keputusan, mencari solusi, memahami perubahan, identifikasi kekuatan dan kelemahan. (2) Jika diperlukan, jelaskan bagaimana T-chart bisa membantu kelompok mencapai tujuan pertemuan. Jelaskan bahwa tujuan metode ini adalah mendorong kreatifitas dan cara berpikir lebih jauh. (3) Gambarlah T-chart pada flipchart dan isi judul tiap kolomnya. Jika ada banyak
gagasan yg mungkin muncul, siapkan 2 flipchart yg berdampingan, yg sudah bergambarkan T-chart. (4) Mintalah kelompok menyampaikan gagasan yg akan diisikan pada masing-masing kolom. Rekamlah tiap gagasan pada kolom yg sesuai.

Beberapa Catatan

(a) Ada gagasan yg mungkin dianggap oleh kelompok harus ditempatkan dalam kedua kolom. Jika demikian, tuliskan dan buatlah catatan mengapa begitu. Misalnya, ada hal-hal yg mungkin dianggap kekuatan dan kelemahan. (b) Jika sudah tidak ada gagasan lagi yg muncul (atau waktu sudah habis), tanyakan apakah
tujuan kegiatan sudah tercapai. (c) Buatlah rangkuman dan tentukan bersama kelompok tindakan-tindakan selanjutnya yg mungkin perlu diambil.

Sumber : BY INSPIRIT INNOVATION CIRCLES