Kamis, 20 Desember 2018

MENCOBA DESAIN ALAT PERAGA KAMPANYE YANG LEBIH SANTUN




























KUMPULAN KATA BIJAK ISLAM


“Kegigihan usahamu pada [perkara-perkara] yang telah pun dijaminkan untukmu (yakni di dalam urusan-urusan rezeki) disamping kelalaianmu pada [perkara-perkara] yang telah dituntut daripadamu (yakni di dalam mengerjakan ibadat) adalah satu dalil bagi terhapusnya al-bashirah (penglihatan mata hati) daripada dirimu”. (Syaikh Ibnu ‘Athoillah As-Sakandari)

Tidak diterima ucapan tanpa perbuatan, tidak akan lurus (benar) ucapan dan perbuatan tanpa niat, dan tidak lurus (benar) ucapan, perbuatan dan niat, kecuali dengan mengikuti Sunnah Rasulullah SAW”. (Imam Sufyan Ats-Tsauriy)

"Diamnya seorang 'alim itu adalah merupakan sebuah aib/cela dan perkataannya itu adalah sebuah perhiasan, sedangkan perkataan seorang yang jahil itu adalah merupakan sebuah 'aib dan diamnya adalah sebuah perhiasan"

"Kalau ada orang yang meragukan keluasan ilmu Imam al-Syafi'I Rahimahullah, berarti orang tersebut adalah orang yang perlu diragukan" (Habib Novel bin Muhammad Alaydrus)

“Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau”. (Yahya bin Said al-Qathan)

 “Raihlah sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan meraihkan (mengingankan) sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu”. (Lukman Hakim)

"Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati para makhluk Allah.'' (Abdullah bin Abbas Radliyallah ‘anh)

“Orang yang tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun, begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya sedang menyia-nyiakan amal akhirat, kecuali setelah datangnya kematian. Ya Allah jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai)”. (Syaikh Sami al-Musaithir)

“Ketahuilah, sesungguhnya pintu terbesar manusia yang dimasuki oleh iblis adalah kebodohan” (al-Hafidz Imam Ibnul Jauzi al-Hanbali)

“Barang siapa sibuk dengan dirinya sendiri maka orang tersebut akan jauh dari mencari kekurangan orang lain”. (Abu Sulaiman Ad-Darani)

"Marahnya orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh terlihat dari ucapan lisannya" (Imam Syafi’i)

“Waktu laksana pedang, jika engkau tidak memotongnya, maka ia akan memotongmu”

“Nafsumu jika tidak engkau sibukkan dengan kebenaran (haq), niscaya akan menyibukkanmu dengan kebatilan”

“Keselamatan seseorang ialah dengan menjaga lisannya”

“Barangsiapa yang mengucapkan : “Subhanallahil ‘Adhim wa bi-Hamdih”, ditanamkan untuknya sebatang pohon kurma di surge” (HR. Turmudhi)

‘Huruf yg kamu tulis itu akan tetap ada sebagai saksi walaupun kamu sudah mati .. Maka tulislah dengan tanganmu hal-hal yg kamu lihat baik”

"Ilmu yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku) ... dan amal yang paling utama adalah menjaga tingkah laku”. (Syaikh Ahmad Az-Zarnuji berkata didalam Ta'lim Al Muta'allim)

“Diantara tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas untuk menegakkan yang bersifat wajib” (Syaikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandariy)

“Cinta dan benci karena Allah Subhanahu wa ta'alaa termasuk bagian dari Keimanan”

Ketika Al-Laits bin Sa’d menemui para pencari hadits, kemudian melihat sesuatu yang ada pada mereka, maka ia berkata, “Apa ini ?!, Kalian lebih membutuhkan sedikit adab daripada banyaknya ilmu.”  (Syaraf Ashabul Hadits, karya Al Khathib Al Baghdadi )

"Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban." (Sayyidina Umar bin Khaththab)

"Hamba yang saling mencintai karena Alloh akan mendapatkan pertolongan istimewa di padang makhsar dan di surga akan di tempatkan di tempat mulia yang bersinar - sinar yang membuat semua penghuni surga merindukan untuk bisa bersama mereka. Dan tanda hamba yang saling mencintai adalah tidak pernah meninggalkanya dalam panjatan doanya.Maka dari itu jangan lupa sertakan kami dalam dalam doa anda dan doakan kami agar tidak lupa mendoakan anda agar kita mendapatkan kemuliaan hamba-hamba yang saling mencintai karena Alloh. " (Al Ustadz Yahya Zainul Ma'arif)

“Istirahatkan dirimu dari mencemaskan masa depan. Apa yang sudah ditanggung pihak lain (Allah) untukmu, kau tidak perlu ikut menanggungnya”.

"Jika hanya sebatas keluar dari lisan, niscaya hanya akan sampai ke telinga. Namun, jika yang keluar dari hati niscaya akan sampai ke hati"

"Ilmu yg bermanfaat adalah ilmu yg dapat menambah rasa takutmu (taqwa-mu) kepada Allah Taala. "

"Bukan dengan merendahkan orang lain yang menjadikan kita mulya. Bukan dengan membuka aib orang lain yang menjadikan kitab terpuji. | Bukan pula dengan mengkafirkan orang lain yang menjadikan kita beriman. Bukan pula dengan memperolok orang lain yang menjadikan kitab pandai"

"Keburukan yang ditata dengan baik, bisa mengalahkan kebaikan yang ditata buruk"

"Tidak peduli masa belakangmu, tapi peduli pada masa depanmu, semuanya tergantung pada tindakan kita pada masa kini"

"Senjata orang yang hina adalah tutur kata yang buruk". (al-Imam Ali Zaenal Abidin bin Husein ra)

Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa lalunya. – Ali bin Abi Thalib

Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. – Ali bin Abi Thalib

Jadilah seperti bunga yg memberikan keharuman bahkan kepada tangan yg telah merusaknya. – Ali bin Abi Thalib

Jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu. Hiduplah dengan rendah hati, tak peduli seberapa banyak kekayaanmu. Berpikirlah positif, tak peduli seberapa keras kehidupan yang kamu jalani. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah menjalin hubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, maafkanlah orang yang berbuat salah padamu, dan jangan berhenti mendoakan yang terbaik untuk orang yang kau sayangi. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik selalu cantik. – Ali bin Abi Thalib

Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih. – Ali bin Abi Thalib

Tubuh dibersihkan dengan air. Jiwa dibersihkan dengan air mata. Akal dibersihkan dengan pengetahuan. Dan jiwa dibersihkan dengan cinta. – Ali bin Abi Thalib

Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri. – Ali bin Abi Thalib

Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu, atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan terjadi. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. – Ali bin Abi Thalib

Diberkatilah dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari melihat kesalahan orang lain. – Ali bin Abi Thalib

Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. – Ali bin Abi Thalib

Jangan biarkan berbagai kesulitan membuatmu gelisah, karena bagaimanapun juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak bersinar lebih terang. – Ali bin Abi Thalib

Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. – Ali bin Abi Thalib

Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi demi kepentingan siapapun. – Ali bin Abi Thalib

Firman Allah adalah obat bagi hati. – Ali bin Abi Thalib

Memaafkan adalah kemenangan terbaik. – Ali bin Abi Thalib

Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di hati yang dipenuhi dengan kebencian. – Ali bin Abi Thalib

Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah mengumbar janji ketika sedang bergembira. – Ali bin Abi Thalib

Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku. – Ali bin Abi Thalib

Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib

Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari teman yang bodoh. – Ali bin Abi Thalib

Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan biarkan kebaikan yang telah kamu lakukan itu hanya diketahui olehmu. – Ali bin Abi Thalib

Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak bisa menemukan, dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. – Ali bin Abi Thalib

Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena mereka lahir di zaman yang berbeda. – Ali bin Abi Thalib

Selalu ada cahaya bagi orang yang mau melihat. – Ali bin Abi Thalib

Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh ketakutan akan melarikan diri. – Ali bin Abi Thalib

Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah sekian banyak kesabaran (yang kau jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. – Ali bin Abi Thalib

Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan lebih manis daripada madu. – Ali bin Abi Thalib

Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh. – Ali bin Abi Thalib

Tidak ada yang lebih menyakiti hati daripada dosa. – Ali bin Abi Thalib

Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. – Ali bin Abi Thalib

Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. – Ali bin Abi Thalib

Betapa terhormatnya ilmu, karena orang yang tidak memilikinya mengatakan bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, karena orang yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. – Ali bin Abi Thalib

Jangan merasa kesepian berada di atas jalan kebenaran hanya karena sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib

Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib

Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam hati seseorang ataukah dalam doa seseorang. – Ali bin Abi Thalib

Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib

Kehidupan ini tidak lain hanyalah seperti bayangan awan, mimpinya seorang yang tertidur. – Ali bin Abi Thalib

Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. – Ali bin Abi Thalib

Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib

Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa lelah dengan kesabaranku. – Ali bin Abi Thalib

Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. – Ali bin Abi Thalib

Abaikan rasa sakit, atau jika tidak maka kamu tidak akan pernah merasa bahagia. – Ali bin Abi Thalib

Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. – Ali bin Abi Thalib

Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah kematianmu. – Ali bin Abi Thalib

Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu, yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu menjadi tahanan. – Ali bin Abi Thalib

Jangan megikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus segera pergi. – Ali bin Abi Thalib

Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. – Ali bin Abi Thalib


Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada hamba-Nya. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah kesabaran itu jauh lebih buruk. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Siapa yang menjauhkan diri dari sifat suka mengeluh maka berarti ia mengundang kebahagiaan. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan penderitaan. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Sesama Muslim seharusnya hidup seperti layaknya saudara. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Jangan memandang rendah kepada setiap muslim, bahkan orang yang paling lemah imannya sekalipun adalah besar di mata Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Orang yang mengharapkan surga harus bisa belajar untuk berbuat baik kepada sesama manusia. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Mau bersusah payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari kemurahan hati. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Aku telah terpilih menjadi pemimpin kalian, meskipun aku bukan orang yang terbaik di antara kalian. Karena itu, bantulah aku seandainya aku berada di jalan yang benar, dan bimbinglah aku seandainya aku berbuat salah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Semakin banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Manusia tahu bahwa dirinya itu lemah, namun anehnya dia terus menerus tidak taat kepada Dia (Allah) Yang Maha Kuat. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Adalah hal yang memalukan bahwa seekor burung justru bangun lebih awal daripada kamu di pagi hari. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Hidup akan berlalu, namun Kematian sangatlah dekat. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Seseorang yang takut untuk menangis, maka dia pun harus belajar bersikap baik terhadap orang yang menangis. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Barangsiapa memasuki kubur tanpa membawa bekal amal shalih, maka keadaannya seperti orang yang mengarungi lautan tanpa perahu. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Tanpa ilmu, amal itu tidak ada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Dengan mengerjakan sholat, seseorang akan mendapat penjagaan dari Allah di muka bumi ini. – Abu Bakar Al-Shiddiq

Risau terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati. – Utsman bin AffanRisau terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati. – Utsman bin Affan

Di antara para pendosa, yang paling buruk adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang lain. – Utsman bin Affan

Derajat keimanan yang paling tinggi adalah bahwa kamu selalu merasa berada di hadapan Allah. – Utsman bin Affan

Tanda-tanda orang arif (orang yang mengenal Allah dengan segala keagungan-Nya) itu ada delapan macam, yaitu; 1) Hatinya selalu berada di antara rasa cemas dan harap, 2) Lidahnya selalu memuja dan memuji Allah, 3) Kedua mata penuh rasa malu dan tangis, 4) kecenderungannya antara mengabaikan dunia dan mencari ridha Tuhannya. – Utsman bin Affan

Ada empat hal yang tidak berguna, yaitu: 1) Ilmu tanpa amal, 2) Kekayaan tanpa diiringi dengan berinfak di jalan Allah, 3) Kesalehan hanya untuk dipamerkan, yaitu didorong oleh motivasi duniawi, 4) dan umur panjang yang dihabiskan tanpa berbuat amal kebajikan. – Utsman bin Affan

Andai hati kalian bersih, maka kalian tidak akan pernah merasa kenyang (bosan) dari membaca al-Qur’an. – Utsman bin Affan

Ketika kaum Muslimin terpecah belah, keimanan mereka akan goyah dan akan kehilangan kekuatan persatuan di antara mereka. – Utsman bin Affan

Ambillah hikmah dan pelajaran dari kisah orang-orang terdahulu. – Utsman bin Affan

Tak seorang pun yang menyembunyikan suatu rahasia di dalam hatinya kecuali Allah akan menampakkan pada raut wajahnya atau melalui perkataan yang terlontar dari lidahnya. – Utsman bin Affan

Tiga hal yang aku sukai di dunia ini, yaitu; memberi makan kepada orang yang lapar, memberi pakaian kepada orang yang bertelanjang, dan membaca Al-Qur’an. – Utsman bin Affan

Cukuplah bagimu bahwa orang yang iri terhadapmu merasa tertekan pada saat senangmu. – Utsman bin Affan

Allah mencintai orang yang mau meninggalkan dunia, Malaikat mencintai orang yang mau meninggalkan dosanya, dan umat islam mencintai orang yang tidak tamak. – Utsman bin Affan

Tergelincirnya lidah itu lebih berhaya daripada tergelincirnya kaki. – Utsman bin Affan

Orang yang paling aku sukai adalah orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab

Wanita bukanlah pakaian yang bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan memiliki haknya. – Umar bin Khattab

Jangan bersedih atas apa yang telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa yang akan datang. – Umar bin Khattab

Jangan tertipu oleh orang yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab

Dulu Kami adalah orang-orang yang paling terhina di muka bumi, dan kemudian Allah memberi kami kehormatan melalui Islam. – Umar bin Khattab

Terkadang, orang dengan masa lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin Khattab

Tidak ada Islam bagi orang yang tidak mengerjakan shalat. – Umar bin Khattab

Orang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab

Duduklah bersama orang-orang yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab

Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab

Aku khawatir akan datangnya hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya, sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya. – Umar bin Khattab

Jadilah orang yang bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran. – Umar bin Khattab

Aku tidak pernah sekalipun menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin Khattab

Aku tidak akan membiarkan orang tiran yang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain hingga pipi orang itu akan aku letakkan di atas tanah dan pipinya yang sebelah lagi akan aku injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada kebenaran. Sebaliknya, kepada orang yang bersih dan mau hidup sederhana, aku akan menaruh pipiku di atas tanah. – Umar bin Khattab

Perbanyaklah mengingat Allah, karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia, karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab

Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab

Sabar adalah bahan ramuan paling menyehatkan dalam hidup kita. – Umar bin Khattab

Tidak ada rasa bersalah yang dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa depan. – Umar bin Khattab

Hendaklah kalian menghisab diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar ditampakkannya amal. – Umar bin Khattab

Cara terbaik untuk mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin Khattab

Aku tidak pernah mengkhawatirkan apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab

Aku tidak suka tetap di dunia ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa meletakkan keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat orang-orang berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk mengambil nasehat yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan Ketiga, berjihad di jalan Allah. – Umar bin Khattab

Biasakan diri dengan hidup susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab

Jangan berlebihan dalam mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab

Menjauhi dosa itu lebih ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin Khattab

Bersabarlah, karena kesabaran adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab

Jagalah shalatmu. Karena saat kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab

Jika salah satu dari kalian tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu setan mendekatinya. – Umar bin Khattab

Berpegang teguhlah pada kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu. – Umar bin Khattab

Keyakinan (iman) adalah di mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang kamu pikirkan. – Umar bin Khattab

Ajaklah seseorang kepada Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab, “Dengan akhlakmu” – Umar bin Khattab

Ya Allah, sesungguhnya aku ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka jadikanlah aku orang yang dermawan. – Umar bin Khattab

Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab

Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab

Tidak ada jalinan hubungan antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya. – Umar bin Khattab

Jangan melupakan diri sendiri saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab

Jika pasanganmu sedang marah, maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu. – Umar bin Khattab

Seorang suami seharusnya bisa tampil di hadapan istrinya layaknya seorang bocah. Akan tetapi ketika sang istri membutuhkannya, maka ia harus tampil layaknya seorang lelaki perkasa. – Umar bin Khattab


Jangan pernah mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Jika Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu?” – Imam Syafi’i

Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.” (Imam Syafi’i )

“Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”(Imam Syafi’i )

“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.” ( Imam Syafi’i )

“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” ( Imam Syafi’i )

“Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.”
( kata2 bijak islami Imam Syafi’i )

“Tak akan sempurna ( akal ) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” (Nasehat bijak Imam Syafi’i)

“Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.”
( Imam Syafi’i )

“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.”
( kata mutiara islami Imam Syafi’i )

“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (kuper).” (Imam Syafi’i )

“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” (mam Syafi’i )

“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.” (Imam Syafi’i )

Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib. ( Imam Syafi'i)

“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i )

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)

“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)

“Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah swt.” (Imam Syafi’i)

“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.” ( Imam Syafi’i )

“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i )

“Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.” (Imam Syafi’i )

“Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam. “ (Imam Syafi’i)

“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. (Imam Syafi’i)

 Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i)

“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”( Imam Syafi’i )

“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” (Imam Syafi’i)

“Orang yang paling zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati) di depan orang yang tidak menghargainya.
• Menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• Mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. ( Imam Syafi’i )

“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. ( Imam Syafi’i )

"Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” ( Imam Syafi’i)

“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” (Imam Syafi’i)

“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena ( sulitnya ) ia belajar, dan tidak menyukai pelajaran.” ( Imam Syafi’i )

“Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.”
( Imam Syafi’i )

“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)

“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i )

“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakana kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i )

“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” ( Imam Syafi’i )

“Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya.
• menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. ( Imam Syafi’i )

“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.” ( Imam Syafi’i )

“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” ( Imam Syafi’i)

“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” ( Imam Syafi’i )

“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutup dan kesalahan-kesalahannya dimaafkan.” ( Imam Syafi’i )

“Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.” (Imam Syafi’i )

“Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.” (Imam Syafi’i )

“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.” ( Imam Syafi’i )

“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.” (kata bijak islam Imam Syafi’i)

“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.” (Imam Syafi’i)

“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.” (Imam Syafi’i )

”Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)

“Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.” (Imam Syafi’i)

”Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa di kala sendiri, Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.“ (Imam Syafi’i)

“Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati, bersabar atas kejelekan orang lain, mengais rezeki yang halal, taqwa, dan yakin akan janji Allah Swt.” (Imam Syafi’i)

”Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.“ (Imam Syafi’i)

“Orang yang mengkaji ilmu faraid, dan sampai pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadits, itu akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih, itu merupakan ilmu yang berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih merupakan dasar dari segala ilmu.” (Imam Syafi’i)

”Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)

“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia dan sekaligus cinta kepada Allah, maka dia telah berdusta.” (Imam Syafi’i)

“Jika ada seorang yang ingin menjual  dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.” (Imam Syafi’i)

“Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan.” (Imam Syafi’i)

“Orang-orang yang sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan.” (Imam Syafi’í)

“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung -bahayanya- kebodohan.” (Imam Syafi’i)

“Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian?, sedangkan kain kafannya sedang di tenun.” (Imam Syafi’i)

“Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang.” (Imam Syafi’i)

“Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.” (Imam Syafi’i)

“Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi meninggalkan kamu.” (Imam Syafi’i)

“Banyak orang yang mengatakan: mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak mencintaimu.” (Imam Syafi’i) 

“Faqih itu adalah orang yang faqih dengan perbuatannya, bukan faqih dengan kata-kata dan ucapannya.” (Imam Syafi’i)

“Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia.” (Imam Syafi’i)

“Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari.” (Imam Syafi’i)

“Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu.” (Imam Syafi’i)
“Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api.” (Imam Syafi’i)
“Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.” (Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.” (Imam Syafi’i)
“Kemuliaan diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan taat beribadah.” (Imam Syafi’i)
“Do’a di saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.” (Imam Syafi’i)
“Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.” (Imam Syafi’i)
“Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia.” (Imam Syafi’i)
”Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“ (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
“Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu.” (Imam Syafi’i)
“Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api.” (Imam Syafi’i)
“Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.” (Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.” (Imam Syafi’i)
“Kemuliaan diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan taat beribadah.” (Imam Syafi’i)
“Do’a di saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.” (Imam Syafi’i)
“Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.” (Imam Syafi’i)
“Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia.” (Imam Syafi’i)
”Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“ (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
“Dosa-dosa-ku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-Mu, ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar.” (Imam Syafi’i)
“Bumi Allah amatlah luas  namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun  serasa sempit.” (Imam Syafi’i)
“Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.” (Imam Syafi’i)
“Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri.” (Imam Syafi’i)
“Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada 1 orang yang jahil karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.” (Imam Syafi’i)
“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk.” (Imam Syafi’i)
“Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.” (Imam Syafi’i)
“Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.” (Imam Syafi’i)
“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.” (Imam Syafi’i)
“Tak akan sempurna (akal) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” (Imam Syafi’i)
“Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.” (Imam Syafi’i)
“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.” (Imam Syafi’i)
“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (karena-kuper).” (Imam Syafi’i)
“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” (Imam Syafi’i)
“Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.”
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah Swt.” (Imam Syafi’i)
“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.” (Imam Syafi’i)
“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i)
“Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam.“ (Imam Syafi’i)
“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena -sulitnya- ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran.” (Imam Syafi’i)
“Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.” (Imam Syafi’i)
“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah : orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya. menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat. mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. (Imam Syafi’i)
“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.” (Imam Syafi’i)
“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” (Imam Syafi’i)
“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutupi dan kesalahan-kesalahannya dima’afkan.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.” (Imam Syafi’i)
“Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.” (Imam Syafi’i)
“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.” (Imam Syafi’i)
“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.” (Imam Syafi’i)
Tak ubahnya “emas” semuanya berwarna kuning….
namun tidak semua emas punya nilai yang sama….
Kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya….orang tak dapat membedakan  mana “cendana” dan mana “kayu bakar”.
Bisa jadi Singa yang buas “mati kelaparan” di rimbanya… sebab daging-daging domba dimakan oleh sang anjing….
Hamba sahaya yang hina, terkadang tidur di atas sutera…sedang bangsawan mulia tidur di atas gundukan debu…
Kenapa engkau meremehkan nilai doa kepada Allah…apakah engkau tahu apa yang dihasilkan oleh doa..?.
Ibarat panah di malam hari, ia tidak akan meleset…namun ia punya batas dan setiap batas ada saatnya selesai..
Banyak orang berbicara tentang hal ihwal wanita,….konon mencintai wanita terlalu dalam adalah ujian hidup yang pedih….
Aku terlambat datang diantara orang-orang yang dungu…..yang mereka tidak mengetahui hak-hak sastrawan…sampai kepala ditukarnya dengan ekor….
Manusia dapat disatukan….namun akalnya tetap berbeda…. baik dalam masalah “sastra” maupun dalam masalah “hitungan”
“Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya ingin menarik-narik dan merobeknya.
Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya berarti engkau berebutan dengan anjing.” (Imam Syafi’i)
“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.” (Imam Syafi’i)
“Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu. Dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu.” (Imam Syafi’i)
”Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi,  tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari.“ (Imam Syafi’i)
“Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan.” (Imam Syafi’i)
”Jika engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan bisa terbang di udara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan engkau lengah dan terheran-heran kepadanya, sampai engkau mengetahui secara persis atas apa yang di kerjakannya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.“ (Imam Syafi’i)
“Kepandaian itu ada dalam masalah agama, bukan dalam masalah keturunan, kalau saja kepandaian diukur dalam masalah keturunan, maka tak ada satu orang pun yang cakap seperti Fatimah putri Rasulullah Saw dan putri-putri beliau yang lain.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mempelajari Al-Qur’an, maka mulia nilainya. Barangsiapa berbicara tentang fiqih, maka akan berkembang kemampuannya. Barangsiapa menulis Hadits, maka akan kuat hujjahnya. Barangsiapa mengkaji bahasa, maka akan lembut tabiatnya. Barangsiapa mengkaji ilmu hitung, maka akan sehat pikirannya. Barangsiapa tidak menjaga jiwanya, maka ilmunya tidak akan berguna baginya.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.” (Imam Syafi’i)
“Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya. Tiada seorang alim pun yang ia takuti kecuali kepada Allah Swt. Yang merasa aman akan marah Allah Swt, dialah si-jahil. Yang merasa takut akan marah Allah Swt, dialah si-arif.” (Imam Syafi’i)

-----oOo-----