Kamis, 20 Desember 2018
KUMPULAN KATA BIJAK ISLAM
“Kegigihan
usahamu pada [perkara-perkara] yang telah pun dijaminkan untukmu (yakni di
dalam urusan-urusan rezeki) disamping kelalaianmu pada [perkara-perkara] yang
telah dituntut daripadamu (yakni di dalam mengerjakan ibadat) adalah satu dalil
bagi terhapusnya al-bashirah (penglihatan mata hati) daripada dirimu”. (Syaikh
Ibnu ‘Athoillah As-Sakandari)
Tidak
diterima ucapan tanpa perbuatan, tidak akan lurus (benar) ucapan dan perbuatan
tanpa niat, dan tidak lurus (benar) ucapan, perbuatan dan niat, kecuali dengan
mengikuti Sunnah Rasulullah SAW”. (Imam Sufyan Ats-Tsauriy)
"Diamnya
seorang 'alim itu adalah merupakan sebuah aib/cela dan perkataannya itu adalah
sebuah perhiasan, sedangkan perkataan seorang yang jahil itu adalah merupakan
sebuah 'aib dan diamnya adalah sebuah perhiasan"
"Kalau ada orang yang meragukan keluasan ilmu Imam al-Syafi'I Rahimahullah, berarti orang tersebut adalah orang yang perlu diragukan" (Habib Novel bin Muhammad Alaydrus)
“Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau”. (Yahya bin Said al-Qathan)
“Raihlah sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan meraihkan (mengingankan) sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu”. (Lukman Hakim)
"Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati para makhluk Allah.'' (Abdullah bin Abbas Radliyallah ‘anh)
"Kalau ada orang yang meragukan keluasan ilmu Imam al-Syafi'I Rahimahullah, berarti orang tersebut adalah orang yang perlu diragukan" (Habib Novel bin Muhammad Alaydrus)
“Dalam shalatku selama 40 tahun, aku tak pernah lupa mendo’akan guruku yang bernama Imam Syafi’i. Itu kulakukan karena aku memperolah ilmu dari Allah lewat beliau”. (Yahya bin Said al-Qathan)
“Raihlah sesuatu dengan bakat yang kau miliki, dan jangan meraihkan (mengingankan) sesuatu sesuai dengan nafsu atau seleramu”. (Lukman Hakim)
"Sesungguhnya kebaikan itu memancarkan cahaya pada wajah seseorang, dan cahaya pada hati, keluasan dalam rezeki, kekuatan pada badan, kecintaan di tengah makhluk. Dan keburukan akan mengakibatkan kehitaman pada wajah, kegelapan dalam hati, kelemahan badan dan kekurangan rezeki, serta kebencian di dalam hati para makhluk Allah.'' (Abdullah bin Abbas Radliyallah ‘anh)
“Orang yang
tidur tidak akan tahu kalau dirinya sedang bermimpi kecuali setelah bangun,
begitu juga orang yang lupa (lalai) akan akhirat tidak akan tahu kalau dirinya
sedang menyia-nyiakan amal akhirat, kecuali setelah datangnya kematian. Ya
Allah jangan jadikan kami orang-orang pelupa (lalai)”. (Syaikh Sami
al-Musaithir)
“Ketahuilah,
sesungguhnya pintu terbesar manusia yang dimasuki oleh iblis adalah kebodohan”
(al-Hafidz Imam Ibnul Jauzi al-Hanbali)
“Barang
siapa sibuk dengan dirinya sendiri maka orang tersebut akan jauh dari mencari
kekurangan orang lain”. (Abu Sulaiman Ad-Darani)
"Marahnya
orang yang mulia bisa terlihat dari sikapnya, dan marahnya orang yang bodoh
terlihat dari ucapan lisannya" (Imam Syafi’i)
“Waktu
laksana pedang, jika engkau tidak memotongnya, maka ia akan memotongmu”
“Nafsumu
jika tidak engkau sibukkan dengan kebenaran (haq), niscaya akan menyibukkanmu
dengan kebatilan”
“Keselamatan
seseorang ialah dengan menjaga lisannya”
“Barangsiapa
yang mengucapkan : “Subhanallahil ‘Adhim wa bi-Hamdih”, ditanamkan untuknya
sebatang pohon kurma di surge” (HR. Turmudhi)
‘Huruf yg
kamu tulis itu akan tetap ada sebagai saksi walaupun kamu sudah mati .. Maka
tulislah dengan tanganmu hal-hal yg kamu lihat baik”
"Ilmu
yang paling utama adalah ilmu hal (tingkah laku) ... dan amal yang paling utama
adalah menjaga tingkah laku”. (Syaikh Ahmad Az-Zarnuji berkata didalam Ta'lim
Al Muta'allim)
“Diantara
tanda seseorang mengikuti nawa nafsu adalah bersegera melakukan
amaliyah-amaliyah yang sunnah namun malas untuk menegakkan yang bersifat wajib”
(Syaikh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandariy)
“Cinta dan
benci karena Allah Subhanahu wa ta'alaa termasuk bagian dari Keimanan”
Ketika
Al-Laits bin Sa’d menemui para pencari hadits, kemudian melihat sesuatu yang
ada pada mereka, maka ia berkata, “Apa ini ?!, Kalian lebih membutuhkan sedikit
adab daripada banyaknya ilmu.” (Syaraf Ashabul Hadits, karya Al Khathib
Al Baghdadi )
"Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban." (Sayyidina Umar bin Khaththab)
"Hamba yang saling mencintai karena Alloh akan mendapatkan pertolongan istimewa di padang makhsar dan di surga akan di tempatkan di tempat mulia yang bersinar - sinar yang membuat semua penghuni surga merindukan untuk bisa bersama mereka. Dan tanda hamba yang saling mencintai adalah tidak pernah meninggalkanya dalam panjatan doanya.Maka dari itu jangan lupa sertakan kami dalam dalam doa anda dan doakan kami agar tidak lupa mendoakan anda agar kita mendapatkan kemuliaan hamba-hamba yang saling mencintai karena Alloh. " (Al Ustadz Yahya Zainul Ma'arif)
"Aku telah membuktikan bahwa kenikmatan hidup itu ada pada kesabaran kita dalam berkorban." (Sayyidina Umar bin Khaththab)
"Hamba yang saling mencintai karena Alloh akan mendapatkan pertolongan istimewa di padang makhsar dan di surga akan di tempatkan di tempat mulia yang bersinar - sinar yang membuat semua penghuni surga merindukan untuk bisa bersama mereka. Dan tanda hamba yang saling mencintai adalah tidak pernah meninggalkanya dalam panjatan doanya.Maka dari itu jangan lupa sertakan kami dalam dalam doa anda dan doakan kami agar tidak lupa mendoakan anda agar kita mendapatkan kemuliaan hamba-hamba yang saling mencintai karena Alloh. " (Al Ustadz Yahya Zainul Ma'arif)
“Istirahatkan
dirimu dari mencemaskan masa depan. Apa yang sudah ditanggung pihak lain
(Allah) untukmu, kau tidak perlu ikut menanggungnya”.
"Jika hanya sebatas keluar dari lisan, niscaya hanya akan sampai ke telinga. Namun, jika yang keluar dari hati niscaya akan sampai ke hati"
"Ilmu yg bermanfaat adalah ilmu yg dapat menambah rasa takutmu (taqwa-mu) kepada Allah Taala. "
"Bukan dengan merendahkan orang lain yang menjadikan kita mulya. Bukan dengan membuka aib orang lain yang menjadikan kitab terpuji. | Bukan pula dengan mengkafirkan orang lain yang menjadikan kita beriman. Bukan pula dengan memperolok orang lain yang menjadikan kitab pandai"
"Keburukan yang ditata dengan baik, bisa mengalahkan kebaikan yang ditata buruk"
"Tidak peduli masa belakangmu, tapi peduli pada masa depanmu, semuanya tergantung pada tindakan kita pada masa kini"
"Jika hanya sebatas keluar dari lisan, niscaya hanya akan sampai ke telinga. Namun, jika yang keluar dari hati niscaya akan sampai ke hati"
"Ilmu yg bermanfaat adalah ilmu yg dapat menambah rasa takutmu (taqwa-mu) kepada Allah Taala. "
"Bukan dengan merendahkan orang lain yang menjadikan kita mulya. Bukan dengan membuka aib orang lain yang menjadikan kitab terpuji. | Bukan pula dengan mengkafirkan orang lain yang menjadikan kita beriman. Bukan pula dengan memperolok orang lain yang menjadikan kitab pandai"
"Keburukan yang ditata dengan baik, bisa mengalahkan kebaikan yang ditata buruk"
"Tidak peduli masa belakangmu, tapi peduli pada masa depanmu, semuanya tergantung pada tindakan kita pada masa kini"
"Senjata
orang yang hina adalah tutur kata yang buruk". (al-Imam Ali Zaenal Abidin
bin Husein ra)
Betapa bodohnya manusia, Dia menghancurkan masa kini sambil
mengkhawatirkan masa depan, tapi menangis di masa depan dengan mengingat masa
lalunya. – Ali bin Abi Thalib
Jangan menjelaskan tentang dirimu kepada siapapun. Karena yang
menyukaimu tidak membutuhkan itu, dan yang membencimu tidak mempercayai itu. –
Ali bin Abi Thalib
Jadilah seperti bunga yg memberikan keharuman bahkan kepada tangan yg
telah merusaknya. – Ali bin Abi Thalib
Jangan membenci siapapun, tak peduli seberapa banyak kesalahan yang
mereka lakukan terhadapmu. Hiduplah dengan rendah hati, tak peduli seberapa
banyak kekayaanmu. Berpikirlah positif, tak peduli seberapa keras kehidupan
yang kamu jalani. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah
menjalin hubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, maafkanlah orang
yang berbuat salah padamu, dan jangan berhenti mendoakan yang terbaik untuk
orang yang kau sayangi. – Ali bin Abi Thalib
Orang yang cantik tidak selamanya orang baik, tapi orang yang baik
selalu cantik. – Ali bin Abi Thalib
Lepaskan segala sesuatu yang membuatmu stres dan sedih. – Ali bin Abi
Thalib
Jangan menganggap diamnya seseorang sebagai sikap sombongnya, bisa jadi
dia sedang sibuk bertengkar dengan dirinya sendiri. – Ali bin Abi Thalib
Jangan biarkan hatimu berlarut-larut dalam kesedihan atas masa lalu,
atau itu akan membuatmu tidak akan pernah siap untuk menghadapi apa yang akan
terjadi. – Ali bin Abi Thalib
Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tapi
orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan. – Ali bin
Abi Thalib
Diberkatilah dia yang kesalahannya sendiri mampu mencegahnya dari
melihat kesalahan orang lain. – Ali bin Abi Thalib
Sebagian obat justru menjadi penyebab datangnya penyakit, sebagaimana
sesuatu yang menyakitkan adakalanya justru menjadi obat penyembuh. – Ali bin
Abi Thalib
Jangan biarkan berbagai kesulitan membuatmu gelisah, karena bagaimanapun
juga hanya di malam yang paling gelap lah bintang-bintang tampak bersinar lebih
terang. – Ali bin Abi Thalib
Teman sejati adalah dia yang selalu memberi nasehat ketika melihat
kesalahanmu dan dia yang mau membelamu di saat kamu tidak ada. – Ali bin Abi
Thalib
Aku tidak akan meninggalkan Sunnah Nabi demi kepentingan siapapun. – Ali
bin Abi Thalib
Firman Allah adalah obat bagi hati. – Ali bin Abi Thalib
Memaafkan adalah kemenangan terbaik. – Ali bin Abi Thalib
Lebih mudah mengubah gunung menjadi debu daripada menanamkan cinta di
hati yang dipenuhi dengan kebencian. – Ali bin Abi Thalib
Jangan pernah mengambil keputusan ketika sedang marah dan jangan pernah
mengumbar janji ketika sedang bergembira. – Ali bin Abi Thalib
Ya Allah, saat aku kehilangan harapan dan rencana, tolong ingatkan aku
bahwa cinta-Mu jauh lebih besar daripada kekecewaanku, dan rencana yang Engkau
siapkan untuk hidupku jauh lebih baik daripada impianku. – Ali bin Abi Thalib
Dia yang menaruh kepercayaan pada dunia, maka dunia akan
mengkhianatinya. – Ali bin Abi Thalib
Lebih baik mendengarkan musuh yang bijak daripada meminta nasihat dari
teman yang bodoh. – Ali bin Abi Thalib
Sembunyikanlah kebaikan yang kamu lakukan, dan biarkan kebaikan yang
telah kamu lakukan itu hanya diketahui olehmu. – Ali bin Abi Thalib
Ada dua jenis manusia: 1) mereka yang mencari tapi tidak bisa menemukan,
dan 2) mereka yang menemukan tapi masih menginginkan lebih. – Ali bin Abi
Thalib
Jangan besarkan anakmu dengan cara orangtuamu membesarkanmu dulu, karena
mereka lahir di zaman yang berbeda. – Ali bin Abi Thalib
Selalu ada cahaya bagi orang yang mau melihat. – Ali bin Abi Thalib
Orang yang penuh harap akan terus mencari, sementara orang yang penuh
ketakutan akan melarikan diri. – Ali bin Abi Thalib
Kemarahan itu seperti bola api, tapi jika kamu menelannya, itu akan
lebih manis daripada madu. – Ali bin Abi Thalib
Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika
berlebihan bisa membunuh. – Ali bin Abi Thalib
Tidak ada yang lebih menyakiti hati daripada dosa. – Ali bin Abi Thalib
Jika kamu ingin menguji karakter seseorang, hormati dia. Jika dia
memiliki karakter yang bagus, dia akan lebih menghormatimu, namun jika dia
memiliki karakter buruk, dia akan merasa dirinya paling baik dari semuanya. –
Ali bin Abi Thalib
Berhentilah membahas apa yang tidak kamu ketahui dan membicarakan
tentang apa yang tidak menjadi perhatianmu. – Ali bin Abi Thalib
Betapa terhormatnya ilmu, karena orang yang tidak memilikinya mengatakan
bahwa dia memiliki ilmu. dan betapa tidak terhormatnya kebodohan, karena orang
yang memilikinya mengatakan bahwa dia tidak bodoh. – Ali bin Abi Thalib
Jangan merasa kesepian berada di atas jalan kebenaran hanya karena
sedikitnya orang yang berada di sana. – Ali bin Abi Thalib
Banyak permasalahan pelik yang berhasil diselesaikan dengan sikap
bermurah hati. – Ali bin Abi Thalib
Ada dua cara untuk menjalani hidup yang menyenangkan, entah itu di dalam
hati seseorang ataukah dalam doa seseorang. – Ali bin Abi Thalib
Sabar sesaat saja di saat marah akan menyelamatkan kita dari ribuan
penyesalan. – Ali bin Abi Thalib
Kehidupan ini tidak lain hanyalah seperti bayangan awan, mimpinya
seorang yang tertidur. – Ali bin Abi Thalib
Berikan perhatian dan bersikap baiklah kepada istrimu. Dia adalah bunga
yang lembut, bukan budak rumah tanggamu. – Ali bin Abi Thalib
Jagalah dirimu dari sifat marah. Karena kemarahan itu dimulai dengan
kegilaan dan berakhir dengan penyesalan. – Ali bin Abi Thalib
Aku akan terus bersabar, bahkan sampai kesabaran itu sendiri merasa
lelah dengan kesabaranku. – Ali bin Abi Thalib
Berikan ribuan kesempatan kepada lawan untuk menjadi kawan, tapi jangan
berikan satu kesempatan pun bagi kawan untuk menjadi lawan. – Ali bin Abi
Thalib
Abaikan rasa sakit, atau jika tidak maka kamu tidak akan pernah merasa
bahagia. – Ali bin Abi Thalib
Kehidupan itu cuma dua hari saja. Satu hari untukmu, satu hari
melawanmu. Maka pada saat ia untukmu, jangan bangga dan gegabah; dan pada saat
ia melawanmu bersabarlah. Keduanya adalah ujian bagimu. – Ali bin Abi Thalib
Seorang teman tidak bisa dianggap teman sampai ia diuji dalam tiga
kesempatan: 1) di saat membutuhkan, 2) di belakangmu, dan 3) setelah
kematianmu. – Ali bin Abi Thalib
Tidak ada yang bisa menjaga rahasiamu lebih baik daripada dirimu
sendiri, maka jangan salahkan siapa pun orang yang mengungkapkan rahasiamu
karena kamu sendiri tidak bisa menyembunyikannya. Rahasiamu adalah tawananmu,
yang jika dilepaskan, itu akan membuatmu menjadi tahanan. – Ali bin Abi Thalib
Jangan megikuti mayoritas, tapi ikutilah jalan kebenaran. Hiduplah di
dunia ini layaknya seorang pengembara, dan tinggalkan setiap kenangan manis di
belakangmu. Sesungguhnya kita hanyalah tamu di sini, dan setiap tamu harus
segera pergi. – Ali bin Abi Thalib
Jangan katakan pada Allah ‘aku punya masalah besar’, tetapi
katakan pada masalah bahwa ‘aku punya Allah Yang Maha besar’. – Ali
bin Abi Thalib
Pria yang pemalu dan sederhana adalah karakter yang menakjubkan, namun
wanita yang pemalu dan sederhana itu lebih menakjubkan lagi. – Abu Bakar
Al-Shiddiq
Waspadalah terhadap kesombongan, sebab pada akhirnya kamu kelak akan
kembali ke tanah dan tubuhmu akan dimakan oleh cacing. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Jika kamu mengharapkan berkah dari Allah, maka bersikap baiklah kepada
hamba-Nya. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Salah satu dosa terburuk adalah seseorang yang menganggap remeh dosanya.
– Abu Bakar Al-Shiddiq
Memang sulit untuk bersabar, tapi menyia-nyiakan pahala dari sebuah
kesabaran itu jauh lebih buruk. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Siapa yang menjauhkan diri dari sifat suka mengeluh maka berarti ia
mengundang kebahagiaan. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Amal kebajikan adalah pengawal yang akan menjaga kita melawan serangan
penderitaan. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Sesama Muslim seharusnya hidup seperti layaknya saudara. – Abu Bakar
Al-Shiddiq
Ilmu pengetahuan adalah kehidupan pikiran. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Kebenaran terbesar adalah kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah
ketidakjujuran. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Kebenaran terbesar adalah
kejujuran, dan kepalsuan terbesar adalah ketidakjujuran. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Jangan
memandang rendah kepada setiap muslim, bahkan orang yang paling lemah imannya
sekalipun adalah besar di mata Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Orang yang
mengharapkan surga harus bisa belajar untuk berbuat baik kepada sesama manusia.
– Abu Bakar Al-Shiddiq
Mau bersusah
payah untuk menghilangkan penderitaan orang lain adalah esensi sejati dari
kemurahan hati. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Aku telah
terpilih menjadi pemimpin kalian, meskipun aku bukan orang yang terbaik di
antara kalian. Karena itu, bantulah aku seandainya aku berada di jalan yang
benar, dan bimbinglah aku seandainya aku berbuat salah. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Semakin
banyak ilmu yang kamu miliki, maka semakin besar pula ketakwaanmu terhadap
Allah. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Manusia tahu
bahwa dirinya itu lemah, namun anehnya dia terus menerus tidak taat kepada Dia
(Allah) Yang Maha Kuat. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Adalah hal
yang memalukan bahwa seekor burung justru bangun lebih awal daripada kamu di
pagi hari. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Hidup akan
berlalu, namun Kematian sangatlah dekat. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Seseorang
yang takut untuk menangis, maka dia pun harus belajar bersikap baik terhadap
orang yang menangis. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Barangsiapa
memasuki kubur tanpa membawa bekal amal shalih, maka keadaannya seperti orang
yang mengarungi lautan tanpa perahu. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Tanpa ilmu,
amal itu tidak ada gunanya. Sedangkan ilmu tanpa amal adalah hal yang sia-sia.
– Abu Bakar Al-Shiddiq
Dengan
mengerjakan sholat, seseorang akan mendapat penjagaan dari Allah di muka bumi
ini. – Abu Bakar Al-Shiddiq
Risau
terhadap dunia adalah kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat
adalah cahaya bagi hati. – Utsman bin AffanRisau terhadap dunia adalah
kegelapan bagi hati, sedangkan risau terhadap akhirat adalah cahaya bagi hati.
– Utsman bin Affan
Di antara para pendosa, yang
paling buruk adalah dia yang meluangkan waktunya untuk membahas kesalahan orang
lain. – Utsman bin Affan
Derajat keimanan yang paling
tinggi adalah bahwa kamu selalu merasa berada di hadapan Allah. – Utsman bin
Affan
Tanda-tanda orang arif (orang
yang mengenal Allah dengan segala keagungan-Nya) itu ada delapan macam, yaitu;
1) Hatinya selalu berada di antara rasa cemas dan harap, 2) Lidahnya selalu
memuja dan memuji Allah, 3) Kedua mata penuh rasa malu dan tangis, 4) kecenderungannya
antara mengabaikan dunia dan mencari ridha Tuhannya. – Utsman bin Affan
Ada empat hal yang tidak
berguna, yaitu: 1) Ilmu tanpa amal, 2) Kekayaan tanpa diiringi dengan berinfak
di jalan Allah, 3) Kesalehan hanya untuk dipamerkan, yaitu didorong oleh
motivasi duniawi, 4) dan umur panjang yang dihabiskan tanpa berbuat amal
kebajikan. – Utsman bin Affan
Andai hati kalian bersih,
maka kalian tidak akan pernah merasa kenyang (bosan) dari membaca al-Qur’an. –
Utsman bin Affan
Ketika kaum Muslimin terpecah
belah, keimanan mereka akan goyah dan akan kehilangan kekuatan persatuan di
antara mereka. – Utsman bin Affan
Ambillah hikmah dan pelajaran
dari kisah orang-orang terdahulu. – Utsman bin Affan
Tak seorang pun yang
menyembunyikan suatu rahasia di dalam hatinya kecuali Allah akan menampakkan
pada raut wajahnya atau melalui perkataan yang terlontar dari lidahnya. –
Utsman bin Affan
Tiga hal yang aku sukai di
dunia ini, yaitu; memberi makan kepada orang yang lapar, memberi pakaian kepada
orang yang bertelanjang, dan membaca Al-Qur’an. – Utsman bin Affan
Cukuplah bagimu bahwa orang
yang iri terhadapmu merasa tertekan pada saat senangmu. – Utsman bin Affan
Allah mencintai orang yang
mau meninggalkan dunia, Malaikat mencintai orang yang mau meninggalkan dosanya,
dan umat islam mencintai orang yang tidak tamak. – Utsman bin Affan
Tergelincirnya lidah itu
lebih berhaya daripada tergelincirnya kaki. – Utsman bin Affan
Orang yang paling aku sukai
adalah orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
Wanita bukanlah pakaian yang
bisa kamu kenakan dan kamu tanggalkan sesuka hati. Wanita itu terhormat dan
memiliki haknya. – Umar bin Khattab
Jangan bersedih atas apa yang
telah berlalu, kecuali kalau itu bisa membuatmu bekerja lebih keras untuk apa
yang akan datang. – Umar bin Khattab
Jangan tertipu oleh orang
yang membaca Alquran. Tapi lihatlah kepada mereka yang perilakunya sesuai
dengan Alquran itu. – Umar bin Khattab
Dulu Kami adalah orang-orang
yang paling terhina di muka bumi, dan kemudian Allah memberi kami kehormatan
melalui Islam. – Umar bin Khattab
Terkadang, orang dengan masa
lalu paling kelam akan menciptakan masa depan yang paling cerah. – Umar bin
Khattab
Tidak ada Islam bagi orang
yang tidak mengerjakan shalat. – Umar bin Khattab
Orang yang mau menunjukkan di
mana letak kesalahanmu, itulah temanmu yang sesungguhnya. Sedangkan mereka yang
hanya menyebar omong kosong dengan selalu memujimu, mereka sebenarnya adalah
para algojo yang justru akan membinasakanmu. – Umar bin Khattab
Duduklah bersama orang-orang
yang mencintai Allah, karena bergaul bersama orang seperti mereka akan
mencerahkan pikiran. – Umar bin Khattab
Apa yang melewatkanku tidak
akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan
pernah melewatkanku. – Umar bin Khattab
Aku khawatir akan datangnya
hari di mana orang-orang yang tidak beriman merasa bangga dengan kedustaannya,
sementara orang-orang yang beriman malu dengan keimanannya. – Umar bin Khattab
Jadilah orang yang
bermartabat, jujur dan selalu menyampaikan kebenaran. – Umar bin Khattab
Aku tidak pernah sekalipun
menyesali diamku. Tetapi aku berkali-kali menyesali bicaraku. – Umar bin
Khattab
Aku tidak akan membiarkan
orang tiran yang berbuat zalim kepada orang lain atau melanggar hak orang lain
hingga pipi orang itu akan aku letakkan di atas tanah dan pipinya yang sebelah
lagi akan aku injak dengan kakiku sampai ia mau kembali kepada kebenaran.
Sebaliknya, kepada orang yang bersih dan mau hidup sederhana, aku akan menaruh
pipiku di atas tanah. – Umar bin Khattab
Perbanyaklah mengingat Allah,
karena itu adalah obat. Jangan buat dirimu terlalu banyak mengingat manusia,
karena itu adalah penyakit. – Umar bin Khattab
Semoga Allah memberikan
rahmat-Nya kepada orang yang mau menunjukkan kesalahanku. – Umar bin Khattab
Sabar adalah bahan ramuan
paling menyehatkan dalam hidup kita. – Umar bin Khattab
Tidak ada rasa bersalah yang
dapat mengubah masa lalu dan Tidak ada kekhawatiran yang dapat mengubah masa
depan. – Umar bin Khattab
Hendaklah kalian menghisab
diri kalian sebelum kalian dihisab, dan hendaklah kalian menimbang diri kalian
sebelum kalian ditimbang, dan bersiap-siaplah akan datangnya hari besar
ditampakkannya amal. – Umar bin Khattab
Cara terbaik untuk
mengalahkan seseorang adalah mengalahkannya dengan kesopanan. – Umar bin
Khattab
Aku tidak pernah mengkhawatirkan
apakah doaku akan dikabulkan atau tidak, tapi yang lebih aku khawatirkan adalah
aku tidak diberi hidayah untuk terus berdoa. – Umar bin Khattab
Aku tidak suka tetap di dunia
ini kecuali karena tiga hal; Pertama, tempat di mana aku bisa meletakkan
keningku di tanah untuk bersujud kepada Allah; Kedua, tempat orang-orang
berilmu berkumpul, di mana aku bisa duduk bersama mereka untuk mengambil nasehat
yang baik, sebagaimana dipetiknya buah yang ranum; dan Ketiga, berjihad di
jalan Allah. – Umar bin Khattab
Biasakan diri dengan hidup
susah, karena kesenangan tidak akan kekal selamanya. – Umar bin Khattab
Jangan berlebihan dalam
mencintai sehingga menjadi keterikatan, jangan pula berlebihan dalam membenci
sehingga membawa kebinasaan. – Umar bin Khattab
Menjauhi dosa itu lebih
ringan daripada menanggung rasa sakit dari sebuah penyesalan. – Umar bin
Khattab
Bersabarlah, karena kesabaran
adalah sebuah pilar keimanan. – Umar bin Khattab
Jagalah shalatmu. Karena saat
kamu kehilangan shalat, maka kamu akan kehilangan segalanya. – Umar bin Khattab
Jika salah satu dari kalian
tergelincir (dalam perbuatan dosa), perbaiki dia, doakan dia dan jangan bantu
setan mendekatinya. – Umar bin Khattab
Berpegang teguhlah pada
kebenaran, bahkan meski kebenaran itu akan membunuhmu. – Umar bin Khattab
Keyakinan (iman) adalah di
mana seharusnya tidak ada perbedaan antara perbuatan, perkataan, dan apa yang
kamu pikirkan. – Umar bin Khattab
Ajaklah seseorang kepada
Islam meski tanpa melalui kata-kata. Mereka bertanya, “Bagaimana caranya?” Dia menjawab,
“Dengan akhlakmu” – Umar bin Khattab
Ya Allah, sesungguhnya aku
ini orang yang keras, maka lunakkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang
lemah, maka kuatkanlah aku. Sesungguhnya aku adalah orang yang bakhil, maka
jadikanlah aku orang yang dermawan. – Umar bin Khattab
Mohonlah pertolongan kepada Allah agar menolong kalian
melawan nafsu jahat kalian, sama seperti kalian memohon pertolongan dalam
melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab
Mohonlah pertolongan
kepada Allah agar menolong kalian melawan nafsu jahat kalian, sama seperti
kalian memohon pertolongan dalam melawan musuh-musuh kalian. – Umar bin Khattab
Tidak ada jalinan hubungan
antara Allah dengan siapapun kecuali melalui ketaatan kepada-Nya. – Umar bin
Khattab
Jangan melupakan diri sendiri
saat menyampaikan nasehat kepada orang lain. – Umar bin Khattab
Jika pasanganmu sedang marah,
maka kamu harus tenang. Karena ketika salah satunya adalah api, maka satu yang
lainnya harus bisa menjadi air yang bisa meredam amarah itu. – Umar bin Khattab
Seorang suami seharusnya bisa
tampil di hadapan istrinya layaknya seorang bocah. Akan tetapi ketika sang
istri membutuhkannya, maka ia harus tampil layaknya seorang lelaki perkasa. –
Umar bin Khattab
Jangan pernah mencintai orang
yang tidak mencintai Allah. Jika Allah saja ia tinggalkan, apalagi kamu?” –
Imam Syafi’i
Menghindarkan telinga dari
mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana
seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.” (Imam Syafi’i )
“Kesabaran adalah akhlak
mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”(Imam
Syafi’i )
“Menganggap benar dengan
hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan
suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat
dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah
dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati.
Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum
menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”
( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” ( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.”
( kata2 bijak islami Imam Syafi’i )
“Tak akan sempurna ( akal ) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” (Nasehat bijak Imam Syafi’i)
“Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.”
( Imam Syafi’i )
“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.”
( kata mutiara islami Imam Syafi’i )
“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (kuper).” (Imam Syafi’i )
“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” (mam Syafi’i )
“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.” (Imam Syafi’i )
Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib. ( Imam Syafi'i)
“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i )
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” ( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.”
( kata2 bijak islami Imam Syafi’i )
“Tak akan sempurna ( akal ) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” (Nasehat bijak Imam Syafi’i)
“Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.”
( Imam Syafi’i )
“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.”
( kata mutiara islami Imam Syafi’i )
“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (kuper).” (Imam Syafi’i )
“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” (mam Syafi’i )
“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.” (Imam Syafi’i )
Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib. ( Imam Syafi'i)
“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i )
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Tidak ada seorangpun yang
hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau
memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang
yang taat kepada Allah swt.” (Imam Syafi’i)
“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.” ( Imam Syafi’i )
“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i )
“Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.” (Imam Syafi’i )
“Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam. “ (Imam Syafi’i)
“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. (Imam Syafi’i)
Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i)
“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”( Imam Syafi’i )
“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang paling zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati) di depan orang yang tidak menghargainya.
• Menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• Mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. ( Imam Syafi’i )
“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. ( Imam Syafi’i )
"Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” ( Imam Syafi’i)
“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena ( sulitnya ) ia belajar, dan tidak menyukai pelajaran.” ( Imam Syafi’i )
“Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.”
( Imam Syafi’i )
“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i )
“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakana kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i )
“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” ( Imam Syafi’i )
“Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya.
• menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. ( Imam Syafi’i )
“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.” ( Imam Syafi’i )
“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” ( Imam Syafi’i)
“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” ( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutup dan kesalahan-kesalahannya dimaafkan.” ( Imam Syafi’i )
“Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.” (Imam Syafi’i )
“Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.” (Imam Syafi’i )
“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.” ( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.” (kata bijak islam Imam Syafi’i)
“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.” (Imam Syafi’i )
“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.” ( Imam Syafi’i )
“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i )
“Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.” (Imam Syafi’i )
“Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam. “ (Imam Syafi’i)
“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. (Imam Syafi’i)
Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i)
“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah di penghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”( Imam Syafi’i )
“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang paling zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati) di depan orang yang tidak menghargainya.
• Menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• Mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. ( Imam Syafi’i )
“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. ( Imam Syafi’i )
"Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” ( Imam Syafi’i)
“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” (Imam Syafi’i)
“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena ( sulitnya ) ia belajar, dan tidak menyukai pelajaran.” ( Imam Syafi’i )
“Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.”
( Imam Syafi’i )
“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.” (Imam Syafi’i)
“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i )
“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakana kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.” (Imam Syafi’i )
“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” ( Imam Syafi’i )
“Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya.
• menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya. ( Imam Syafi’i )
“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.” ( Imam Syafi’i )
“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.” ( Imam Syafi’i)
“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” ( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutup dan kesalahan-kesalahannya dimaafkan.” ( Imam Syafi’i )
“Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.” (Imam Syafi’i )
“Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.” (Imam Syafi’i )
“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.” ( Imam Syafi’i )
“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.” (kata bijak islam Imam Syafi’i)
“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.” (Imam Syafi’i )
”Siapa yang menghendaki
kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki
kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“ (Imam Syafi’i)
“Kaji dan dalamilah sebelum
engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak
ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.” (Imam Syafi’i)
”Pekerjaan terberat itu ada
tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa di kala
sendiri, Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.“ (Imam Syafi’i)
“Kebaikan itu ada di lima
perkara: kekayaan hati, bersabar atas kejelekan orang lain, mengais rezeki yang
halal, taqwa, dan yakin akan janji Allah Swt.” (Imam Syafi’i)
”Pilar kepemimpinan itu ada
lima : perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa
memberi nasehat dan menunaikan amanah.“ (Imam Syafi’i)
“Orang yang mengkaji ilmu
faraid, dan sampai pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok orang yang
ahli berhitung. Adapun ilmu hadits, itu akan tampak nilai keberkahan dan
kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih, itu merupakan ilmu yang
berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih merupakan
dasar dari segala ilmu.” (Imam Syafi’i)
”Andaikan aku ditakdirkan
mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.“ (Imam
Syafi’i)
“Barangsiapa mengaku dapat
menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia dan sekaligus cinta
kepada Allah, maka dia telah berdusta.” (Imam Syafi’i)
“Jika ada seorang yang ingin
menjual dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku
tidak akan membelinya.” (Imam Syafi’i)
“Kulupakan dadaku dan
kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan
kehinaan.” (Imam Syafi’i)
“Orang-orang yang
sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka
mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan.” (Imam Syafi’Ã)
“Jika kamu tidak tahan
terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung -bahayanya- kebodohan.”
(Imam Syafi’i)
“Berapa banyak manusia yang
masih hidup dalam kelalaian?, sedangkan kain kafannya sedang di tenun.” (Imam
Syafi’i)
“Orang yang berilmu dan
beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah
ke negeri orang.” (Imam Syafi’i)
“Betapa aku senang, jika
semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka dengannya aku
mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.” (Imam Syafi’i)
“Jangan mencintai orang yang
tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi
meninggalkan kamu.” (Imam Syafi’i)
“Banyak orang yang
mengatakan: mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya yang sangat
menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak mencintaimu.” (Imam Syafi’i)
“Faqih itu adalah orang yang faqih dengan perbuatannya, bukan faqih dengan
kata-kata dan ucapannya.” (Imam Syafi’i)
“Engkau takkan mampu
menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu
dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia.” (Imam
Syafi’i)
“Sebagaimana Tuhanmu telah
mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk
esok hari.” (Imam Syafi’i)
“Jika
semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka
ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan
menjadi penolongmu.” (Imam Syafi’i)
“Biarlah
mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu
akan semakin wangi ketika disulut api.” (Imam Syafi’i)
“Silahkan
hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya
jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.” (Imam
Syafi’i)
“Banyak
orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang
yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.” (Imam
Syafi’i)
“Kemuliaan
diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan
taat beribadah.” (Imam Syafi’i)
“Do’a di
saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.”
(Imam Syafi’i)
“Kamu
seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti
(dihimpit) dengan tanah.” (Imam Syafi’i)
“Perbanyakkan
menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut akhirat
daripada menyebut dunia.” (Imam Syafi’i)
”Ilmu
itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“ (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar
menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia
sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
“Jika
semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka
ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan
menjadi penolongmu.” (Imam Syafi’i)
“Biarlah
mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu
akan semakin wangi ketika disulut api.” (Imam Syafi’i)
“Silahkan
hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya
jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.” (Imam
Syafi’i)
“Banyak
orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang
yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.” (Imam
Syafi’i)
“Kemuliaan
diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan
taat beribadah.” (Imam Syafi’i)
“Do’a di
saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.”
(Imam Syafi’i)
“Kamu
seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti
(dihimpit) dengan tanah.” (Imam Syafi’i)
“Perbanyakkan
menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut akhirat
daripada menyebut dunia.” (Imam Syafi’i)
”Ilmu
itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“ (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar
menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia
sebenarnya menghinamu.” (Imam Syafi’i)
“Dosa-dosa-ku
kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-Mu,
ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar.” (Imam Syafi’i)
“Bumi
Allah amatlah luas namun suatu saat apabila takdir sudah datang
angkasapun serasa sempit.” (Imam Syafi’i)
“Jadikan
akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.” (Imam
Syafi’i)
“Sebesar-besar
aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan
itu terdapat dalam diri kamu sendiri.” (Imam Syafi’i)
“Aku
mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada 1 orang yang
jahil karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.” (Imam Syafi’i)
“Ilmu
itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu
membusuk.” (Imam Syafi’i)
“Menghindarkan
telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan,
sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.” (Imam
Syafi’i)
“Kesabaran
adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala
rintangan.” (Imam Syafi’i)
“Menganggap
benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan.
Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan
penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan
kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa
dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan,
atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum
melangkah maju ke depan.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan
barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.” (Imam
Syafi’i)
“Barangsiapa
jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.
Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang
bukan milikmu.” (Imam Syafi’i)
“Tak
akan sempurna (akal) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama,
amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.” (Imam
Syafi’i)
“Sebaik-baik
harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.”
(Imam Syafi’i)
“Siasat
manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.” (Imam Syafi’i)
“Keluarga
manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan
anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita
yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh
(karena-kuper).” (Imam Syafi’i)
“Keridhaan
semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan
untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat
untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.” (Imam Syafi’i)
“Kedermawanan
dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.”
“Manusia
yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan
dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang
tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Tidak
ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang
yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa
bersama orang-orang yang taat kepada Allah Swt.” (Imam Syafi’i)
“Karakter
umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah
apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada
orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.” (Imam Syafi’i)
“Janganlah
kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena
hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.” (Imam Syafi’i)
“Bukanlah
orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan
perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang
berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang
paling ringan keburukannya di antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Perdebatan
dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam.“ (Imam Syafi’i)
“Jika
engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan
tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi
orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah
dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?”
Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi
kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan
lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun
jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka
terimalah.” (Imam Syafi’i)
“Orang
yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui.
Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan
menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara
orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena -sulitnya- ia belajar, dan ia
tidak menyukai pelajaran.” (Imam Syafi’i)
“Sejelek-jelek
bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.” (Imam
Syafi’i)
“Terlalu
keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu
terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di
antara keduanya.” (Imam Syafi’i)
“Jadikanlah
diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”
(Imam Syafi’i)
“Manusia
yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan
dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang
tidak melihat kelebihan dirinya.” (Imam Syafi’i)
“Sesungguhnya
Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur
tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.” (Imam
Syafi’i)
“Orang
yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya
sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah : orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah
hati ) di depan orang yang tidak menghargainya. menumpahkan kasih sayangnya
kepada orang yang tidak ada nilai manfaat. mendapat pujian dari orang yang
tidak dikenalnya. (Imam Syafi’i)
“Siapa
yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka
baik kepada manusia.” (Imam
Syafi’i)
“Bersihkan
pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian
membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang
mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh
itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan
untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari
orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan
merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.”
(Imam Syafi’i)
“Tidak
termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima,
kelemahannya akan ditutupi dan kesalahan-kesalahannya dima’afkan.” (Imam
Syafi’i)
“Orang
yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan
tercela.” (Imam Syafi’i)
“Tiada
kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan
tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.” (Imam Syafi’i)
“Berapa
banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu
dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia
memberi kebebasan kepadamu.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan
masalah tersebut.” (Imam Syafi’i)
“Jika
terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang
terpenting dan mendesak.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.” (Imam Syafi’i)
Tak
ubahnya “emas” semuanya berwarna kuning….
namun
tidak semua emas punya nilai yang sama….
Kayu-kayu
cendana bila tidak semerbak baunya….orang tak dapat membedakan mana
“cendana” dan mana “kayu bakar”.
Bisa
jadi Singa yang buas “mati kelaparan” di rimbanya… sebab
daging-daging domba dimakan oleh sang anjing….
Hamba
sahaya yang hina, terkadang tidur di atas sutera…sedang bangsawan mulia tidur
di atas gundukan debu…
Kenapa
engkau meremehkan nilai doa kepada Allah…apakah
engkau tahu apa yang dihasilkan oleh doa..?.
Ibarat
panah di malam hari, ia tidak akan meleset…namun ia punya batas dan setiap
batas ada saatnya selesai..
Banyak
orang berbicara tentang hal ihwal wanita,….konon
mencintai wanita terlalu dalam adalah ujian hidup yang pedih….
Aku
terlambat datang diantara orang-orang yang dungu…..yang mereka tidak mengetahui
hak-hak sastrawan…sampai kepala ditukarnya dengan ekor….
Manusia
dapat disatukan….namun
akalnya tetap berbeda…. baik
dalam masalah “sastra” maupun dalam masalah “hitungan”
“Dunia
hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu
hanya ingin menarik-narik dan merobeknya.
Apabila
engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya
berarti engkau berebutan dengan anjing.” (Imam Syafi’i)
“Kenyang
itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan,
mengajak tidur dan melemahkan ibadah.” (Imam Syafi’i)
“Sebuah
keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu. Dan rizkimu pun tak akan bertambah
dengan kepayahan badanmu.” (Imam Syafi’i)
”Tiada
kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi, tiada kefakiran yang
lama, tiada kemakmuran yang lestari.“ (Imam Syafi’i)
“Apabila
sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu
antara dirimu sendiri dan para hartawan.” (Imam Syafi’i)
”Jika
engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan bisa terbang di udara, maka
janganlah kehebatan itu menjadikan engkau lengah dan terheran-heran kepadanya,
sampai engkau mengetahui secara persis atas apa yang di kerjakannya itu
berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.“ (Imam Syafi’i)
“Kepandaian
itu ada dalam masalah agama, bukan dalam masalah keturunan, kalau saja
kepandaian diukur dalam masalah keturunan, maka tak ada satu orang pun yang
cakap seperti Fatimah putri Rasulullah Saw dan putri-putri beliau yang lain.”
(Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
mempelajari Al-Qur’an, maka mulia nilainya. Barangsiapa berbicara tentang
fiqih, maka akan berkembang kemampuannya. Barangsiapa menulis Hadits, maka akan
kuat hujjahnya. Barangsiapa mengkaji bahasa, maka akan lembut tabiatnya.
Barangsiapa mengkaji ilmu hitung, maka akan sehat pikirannya. Barangsiapa tidak
menjaga jiwanya, maka ilmunya tidak akan berguna baginya.” (Imam Syafi’i)
“Barangsiapa
yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai,
dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah
syetan.” (Imam Syafi’i)
“Besarnya
rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya. Tiada seorang alim pun yang ia
takuti kecuali kepada Allah Swt. Yang merasa aman akan marah Allah Swt, dialah
si-jahil. Yang merasa takut akan marah Allah Swt, dialah si-arif.” (Imam
Syafi’i)
Langganan:
Postingan (Atom)