1.
GAMBARAN PELAYANAN AIR BERSIH PDAM
TIRTASARI
Wilayah Kota Binjai merupakan wilayah yang dihuni sebagian oleh industri
dan pemukiman. Berdasarkan data statistik Binjai Dalam Angka tahun 2010,
industri Kota Binjai terdiri dari Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran, Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa –
jasa.
Dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif tinggi khususnya Kecamatan
Binjai Kota dengan 7.328 jiwa/Km2 dan juga pertumbuhan penduduk Kota
Binjai secara keseluruhan cukup tinggi, menunjukkan adanya peluang yang besar bagi berkembangnya
PDAM Tirtasari, Kota Binjai terkait dengan kebutuhan air bersih.
Keberadaan PDAM Tirtasari Binjai yang perannya sebagai penyedia air minum
kota secara resmi dikukuhkan pendiriannya pada tahun 1976, melalui Peraturan
Daerah Kotamadya Tingkat II Binjai No. 12 tahun 1976, tanggal 28 April 1976
tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kota Binjai yang disahkan oleh
Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara dengan Surat Keputusan Nomor
362/I/GSU tanggal 15 Juni 1976 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah
Kotamadya Tingkat II Binjai Nomor 2 Seri A tanggal 18 Juni 1976.
Kegiatan perusahaan telah ditetapkan, yaitu mengusahakan penyediaan air
bersih yang sehat dan memenuhi syarat bagi masyarakat daerah Kota Binjai.
2.
SUMBER AIR DAN INSTALASI PENGOLAHAN
AIR
PDAM Tirtasari
menyalurkan air sebanyak 3.730.046 M3 dengan jumlah pelanggan sebanyak
128.108.
Banyaknya Air Minum
yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2009
No
|
Jenis Pelanggan
|
Jumlah Pelanggan
|
1
|
Rumah Tangga
|
107.302
|
2
|
Industri
|
479
|
3
|
Badan Sosial/Rumah
Sakit/Tempat Ibadah
|
1747
|
4
|
Sarana Umum
|
276
|
5
|
Perusahaan Perdagangan
|
12.989
|
6
|
Instansi Pemerintah
|
5.255
|
7
|
Lain - lain
|
60
|
Tabel 1 : Banyaknya
Air Minum yang disalurkan Menurut Jenis Pelanggan Tahun 2009[1]
Daerah pelayanan air minum PDAM Tirtasari Binjai
telah berkembang mengikuti perkembangan Kota Binjai. Cakupan pelayanan PDAM
Tirtasari Binjai
terhadap jumlah penduduk administrasi Kota Binjai berdasarkan data tahun 2011
baru mencapai 23,15%.
Sistem operasional penyediaan air minum yang diberikan oleh PDAM Tirtasari Binjai
adalah dibagian hulu atau produksi telah memanfaatkan air Sungai Bingai sebagai
bahan baku utama produksi untuk melayani pelanggannya yang tersebar di 5 Kecamatan
Kota Binjai.
Gambar 1: Peta
Jaringan PDAM Tirtasari Binjai[2]
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtasari, Kota Binjai saat ini
beroperasi dalam kondisi yang belum seluruhnya baik, untuk aspek teknis maunpun
non-teknis masih membutuhkan perbaikan yang sangat besar. Namun demikian, upaya
untuk terus meningkatkan kondisi perusahaan senantiasa terus dilakukan sehingga
misi dan visi yang telah ditetapkan dapat dicapai oleh PDAM Tirtasari, Kota Binjai.
Gambaran kondisi PDAM Kota Binjai per 30 Juni 2012
untuk beberapa aspek adalah sebagai berikut :
a.
Berdasarkan data kependudukan pada tahun 2010 untuk
Kota Binjai
sebesar 246.154 jiwa dengan proyeksi rata-rata
pertumbuhan 0,86
% (
rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun) dari 246.154 jiwa menjadi 248.271
jiwa pada tahun 2011.
b.
Jumlah sistem produksi yang digunakan PDAM saat ini
adalah sebanyak 5 unit, dengan
rincian seperti terlihat pada tabel berikut :
No.
|
Lokasi
|
Jenis
Sumber
|
Kapasitas (lt/detik)
|
|
Desain/Terpasang
|
Produksi
|
|||
1
|
WTP Marcapada
|
Air Permukaan
|
170
|
145
|
2
|
Arhanudse II
|
Sumur Dalam
|
5
|
5
|
3
|
Berngam
|
Sumur Dalam
|
5
|
5
|
4
|
Tandam
|
Sumur Dalam
|
10
|
5
|
5
|
Mencirim
|
Sumur Dalam
|
10
|
10
|
Jumlah
|
200
|
170
|
|
Jenis sistem yang digunakan adalah IPA dan sumur bor, sedangkan sumber
air yang dimanfaatkan adalah air permukaan dan sumur dalam. Selanjutnya, sistem
pengaliran yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air seluruh pelanggannya di
wilayah Kota Binjai adalah dengan sistem pompanisasi.
c.
Water meter induk yang digunakan PDAM saat ini berjumlah
hanya 3 buah
, yang
terdiri dari 2 buah di unit produksi dan 1 buah di unit distribusi. Dari water
meter yang digunakan, kondisi water meter yang masih akurat sebanyak 1 buah di
unit distribusi sedangkan sisanya di
unit produksi mengalami kerusakan/tidak akurat disebabkan tidak adanya prasedimentasi
sehingga air baku yang masuk ke unit produksi melalui water meter masih
mengandung banyak sampah.
Aspek Teknis
a.
Dari seluruh sistem yang ada saat ini, jumlah kapasitas
terpasang adalah 200 l/detik, sedangkan jumlah kapasitas yang dioperasikan
adalah sebesar 170 l/detik. Besarnya selisih antara
kapasitas terpasang dengan kapasitas yang dioperasikan (idle kapacity)
dikarenakan jaringan
distribusi yang ada belum dapat mensuplay air secara optimal dan pelanggan yang ada belum dapat menyerap seluruh hasil
produksi yang dihasilkan.
b.
Pada saat ini jam operasi produksi air minum
berjalan selama 24 jam dan operasi distribusi juga dilakukan selama 24 jam setiap
hari.
c.
Produksi air per 31 Desember 2011 hanya mengalami
peningkatan sebesar 3,27 % dibanding tahun 2010, dimana jumlah produksi air
pada tahun 2010 sebesar 3.901.591 m3 menjadi 4.029.048 m3 pada tahun
2011.
d.
Sedangkan jumlah air yang didistribusikan hanya
mengalami peningkatan150.454 m3 yaitu dari 3.719.866 m3 pada tahun 2010 menjadi
3.870.320 m3 pada tahun 2011. Sedikitnya peningkatan air yang didistribusikan
ini karena kurangnya penambahan jumlah pelanggan PDAM Tirtasari, Kota Binjai
pada periode ini.
e.
Selengkapnya data produksi dan distribusi dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
No.
|
Uraian
|
Tahun
2009
|
Tahun
2010
|
Tahun
2011
|
1
|
Kapasitas
Terpasang (l/detik)
|
190
|
200
|
200
|
2
|
Kapasitas
Dioperasikan (l/detik)
|
140
|
160
|
170
|
3
|
Kapasitas
Menganggur / idle capacity (l/detik)
|
50
|
40
|
30
|
4
|
Operasi
Produksi (Jam)
|
24
|
24
|
24
|
5
|
Operasi
Distribusi (Jam)
|
24
|
24
|
24
|
6
|
Jumlah
Produksi Air
|
|
|
|
|
- Produksi Instalasi PDAM (000 m3/tahun)
|
3.649.861
|
3.901.591
|
4.029.048
|
|
- Pembelian Air dari Pihak Lain (000 m3/tahun)
|
-
|
-
|
-
|
7
|
Jumlah
air didistribusikan (000 m3/tahun)
|
3.478.130
|
3.719.866
|
3..870.320
|
Aspek Manajemen
a.
Selama 2 tahun
terakhir jumlah kehilangan air (selisih produksi dengan air terjual) mengalami kenaikan yaitu
1.073.720 m3 pada tahun 2010 atau setara dengan 28.06% kemudian 1.115.138 m3 atau sekitar 27.56% pada tahun 2011 karena
kehilangan air yang diproduksi oleh
PDAM Tirtasari disebabkan banyaknya kondisi meter air pelanggan yang rusak dan
adanya kebocoran pada pipa transmi dan distribusi.
b.
Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. 1.680/m3
yang ditetapkan melalui surat keputusan Walikota Binjai No 690-2451/K/2008
tanggal 07 Nopember 2008 dan berlaku efektif di tanggal 01 Januari 2009. Tarif tersebut lebih rendah 106
% dibanding dengan biaya produksi.
c.
Jangka waktu penagihan piutang PDAM Tirtasari Kota
Binjai selama
2 tahun terakhir mengalami penurunan yaitu dari 61 hari pada tahun
2010
menjadi 72 hari pada tahun 2011.
d.
Rasio karyawan PDAM Tirtasari Kota Binjai untuk 1000
pelanggan selama 2 tahun terakhir belum mengalami perubahan hanya berkurang 1orang yaitu dari tahun 2010
sebanyak 20 orang menjadi 19 orang pada tahun 2011.
e.
Jumlah pelanggan selama 2 tahun terakhir hanya sedikit
mengalami peningkatan yaitu dari 11.377
sambungan langganan
(sl) pada tahun 2010 menjadi 11.602
sambungan
langganan (sl) pada tahun
2011. Sedikitnya pertambahan pelanggan ini walaupun telah didukung adanya program
sambungan murah yang disubsidi oleh Pemerintah Kota Binjai hal ini karena belum
optimalnya pelayanan dan mudahnya masyarakat mendapatkan air tanah dangkal
f.
Jumlah pelanggan yang water meternya tidak berfungsi
adalah sebanyak 2.200 unit, hal ini terjadi karena usia water meter rata-rata sudah diatas
5 (lima) tahun.
g.
Jumlah penjualan air selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu dari 2.646.066
m3 pada tahun 2010 menjadi
2.764.961 m3 pada tahun 2011. Penjualan air kepada pelanggan terbanyak
adalah jenis pelanggan Rumah Tangga/Niaga/Industri, yaitu sebesar 70% dari
jumlah air terjual.
h.
Cakupan pelayanan pada tahun 2011 adalah sebesar 23,15 %
dari jumlah penduduk Kota Binjai. Rendahnya cakupan pelayanan tersebut karena
belum optimalnya pendistribusian air ke daerah pengembangan.
i.
Selengkapnya data jumlah pelanggan dan penjualan air
menurut golongan pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No.
|
Uraian
|
2009
|
2010
|
2011
|
1
|
Jumlah
Kehilangan Air (Distribusi – Air Terjual) (000 m3/tahun)
|
1.049
|
1.074
|
1.115
|
2
|
Tarif
Air Minum
|
|
|
|
|
a. Tarif Dasar (Rp./m3)
|
1.680
|
1.680
|
1.680
|
|
b.
Nomor & Tanggal Surat Keputusan
|
690-2451 07/11/2008
|
690-2451 07/11/2008
|
690-2451 07/11/2008
|
|
c. Berlaku Efektif per tanggal
|
01 Jan 2009
|
01 Jan 2009
|
01 Jan 2009
|
3
|
Jangka Waktu Penagihan Piutang (hari)
|
113
|
61
|
72
|
4
|
Jumlah
Karyawan per 1000 pelanggan
|
20
|
20
|
19
|
5
|
Cakupan Pelayanan
|
22,9 %
|
23,10 %
|
23,15 %
|
6
|
a.
Jumlah Pelanggan (unit) – Aktif
|
11.106
|
11.377
|
11.602
|
|
- Sosial dan Hidran
Umum
|
172
|
173
|
176
|
|
- Rumah Tangga
|
9,377
|
9,619
|
9.747
|
|
- Instansi Pemerintah
|
411
|
410
|
408
|
|
- Niaga
|
1,108
|
1,136
|
1.230
|
|
- Industri
|
38
|
39
|
41
|
|
- Khusus
|
-
|
-
|
-
|
|
- Lain-lain
|
-
|
-
|
-
|
|
b.
Jumlah Pelanggan Tanpa Water Meter (unit)
|
-
|
-
|
-
|
|
c. Jumlah Pelanggan Water Meter Tidak Berfungsi (unit)
|
1.850
|
1.900
|
2.200
|
7
|
Jumlah Air Terjual (000
m3/tahun)
|
2.698
|
2,646
|
2.765
|
|
-
Sosial (000 m3/tahun)
|
94
|
87
|
101
|
|
- Rumah
Tangga (000 m3/tahun)
|
1,838
|
1,805
|
1.884
|
|
-
Instansi Pemerintah (000 m3/tahun)
|
441
|
439
|
431
|
|
- Niaga
(000 m3/tahun)
|
322
|
311
|
344
|
|
-
Industri (000 m3/tahun)
|
3
|
4
|
5
|
|
-
Khusus (000 m3/tahun)
|
-
|
-
|
-
|
|
- Lain
- lain (000 m3/tahun)
|
-
|
-
|
-
|
3.
GAMBARAN PEMERINTAH KOTA BINJAI
Masih sangat sedikit
sekali terungkapkan mengenai asal usul kota Binjai di masa silam, yang disebut
sebagai sebuah kota yang terletak di antara Sungai
Mencirim di sebelah timur dan Sungai Bingai di sebelah
barat, terletak di antara dua kerajaan Melayu yaitu Kesultanan
Deli dan Kerajaan
Langkat.
Berdasarkan penuturan
orang-orang tua yang yang kini sudah tiada yang diperkirakan mengetahui sejarah
asal usul kota Binjai, baik yang dikisahkan atau yang diriwayatkan dalam
berbagai tulisan yang pernah dijumpai, bahwa kota Binjai itu berasal dari sebuah
kampung yang kecil terletak di pinggir Sungai Bingai, kira-kira di Kelurahan
Pekan Binjai yang sekarang. Upacara adat dalam rangka pembukaan Kampung
tersebut diadakan di bawah sebatang Pohon Binjai (Mangifera
Caesia) yang rindang yang batangnya amat besar, tumbuh kokoh di pinggir
Sungai Bingai yang bermuara ke Sungai
Wampu, sungai yang cukup besar dan dapat dilayari sampan-sampan besar yang
berkayuh sampai jauh ke udik.
Di sekitar pohon Binjai
yang besar itulah kemudian dibangun beberapa rumah yang lama-kelamaan menjadi
besar dan luas yang akhirnya berkembang menjadi bandar atau pelabuhan yang
ramai didatangi oleh tongkang-tongkang yang datang dari Stabat, Tanjung
Pura dan juga dari Selat Malaka.
Kemudian nama pohon
Binjai itulah yang akhirnya melekat menjadi nama kota Binjai. Konon pohon
Binjai ini adalah sebangsa pohon embacang dan
istilahnya berasal dari bahasa Karo.
Letak geografis Binjai 03°03'40"
- 03°40'02" LU dan 98°27'03"
- 98°39'32" BT. Ketinggian rata-rata adalah 28 meter di atas
permukaan laut. Sebenarnya, Binjai hanya berjarak 8 km dari Medan bila dihitung
dari perbatasan di antara kedua wilayah yang dipisahkan oleh Kabupaten Deli
Serdang. Jalan Raya Medan Binjai yang panjangnya 22 km, 9 km pertama berada di
dalam wilayah Kota Medan, Km 10 sampai Km 17 berada dalam wilayah Kabupaten
Deli Serdang dan mulai Km 17 adalah berada dalam wilayah Kota Binjai.
Ada 2 sungai yang
membelah Kota Binjai yaitu Sungai Bingai dan Mencirim yang menyuplai kebutuhan
sumber air bersih bagi PDAM Tirtasari Binjai untuk kemudian
disalurkan untuk kebutuhan penduduk kota. Namun di pinggiran kota, masih banyak
penduduk yang menggantungkan kebutuhan air mereka kepada air sumur yang memang
masih layak dikonsumsi.
Batas wilayah
Kota Binjai terbagi
atas 5 kecamatan
yang kemudian dibagi lagi menjadi 37 kelurahan dan
desa. Sedianya Binjai hanyalah sebuah kecamatan di dalam lingkup Kabupaten
Langkat. Lima kecamatan tersebut masing-masing adalah:
Kecamatan Binjai Kota,
Binjai Timur dan Binjai Selatan baru dibentuk pada tahun 1981.
Wali kota Binjai yang
sekarang adalah H.M.Idaham SH MSi dan Wakil wali kota Timbas Tarigan Amd yang
dilantik pada tanggal 13 Agustus 2010 untuk masa jabatan 2010-2015. Wali kota
berkantor di Balai Kota yang beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No. 6,
Binjai.
Kota Binjai sebelumnya
merupakan tempat bermarkas Kepolisian
Resort Langkat yang mengurusi urusan kepolisian Kota Binjai dan Kabupaten
Langkat. Pada tahun 2001, Polres Langkat kemudian dipindahkan bermarkas di Stabat, ibukota
Kabupaten Langkat. Sedangkan untuk Kota Binjai dibentuk Kepolisian Resort Kota
Binjai (Polresta Binjai).
Tepat di depan kantor
wali kota, terdapat Lapangan Merdeka dan Pendopo Umar Baki di
Jalan Veteran. Lapangan Merdeka merupakan alun-alun warga Kota Binjai sedangkan
Pendopo Umar Baki adalah gedung serba guna untuk melangsungkan banyak acara
resmi maupun tidak resmi.
Kota Binjai merupakan
kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa, suku Batak Karo,
suku Tionghoa
dan suku Melayu.
Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam.
Jumlah penduduk kota Binjai sampai pada April 2003 adalah 223.535 jiwa dengan
kepadatan penduduk 2.506 jiwa/km persegi. Tenaga kerja produktif sekitar
160.000 jiwa. Banyak juga penduduk Binjai yang bekerja di Medan karena
transportasi dan jarak yang relatif dekat.
Agama yang dianut oleh
masyarakat di Binjai terutama:
·
Islam - dipeluk
mayoritas suku Jawa dan Melayu, mesjid terbesar berlokasi di Jalan Kapten
Machmud Ismail.
·
Kristen - dipeluk
sebagian besar suku batak Karo.
·
Buddha - dipeluk
mayoritas suku Tionghoa yang berdomisili di Binjai Kota dan Binjai Barat.
·
Hindu - ada 1 pura di Binjai
berlokasi di Jalan Ahmad Yani, agama Hindu dipeluk terutama oleh etnis India.
Daerah komersial dan pusat
perekonomian serta pusat pemerintahan terutama berpusat di wilayah Kecamatan
Binjai Kota. Kawasan perindustrian dipusatkan di daerah Binjai Utara, sedangkan
di sebelah timur dan selatan adalah daerah konsentrasi pertanian.
Daerah pengembangan peternakan dipusatkan di kawasan Binjai Barat. Kawasan
Industri Binjai di Kecamatan Binjai Utara direncanakan di Kelurahan Cengkeh
Turi dengan luas wilayah 300 ha. Binjai juga adalah penghasil minyak bumi
dan gas ditandai
dengan kawasan eksplorasi minyak bumi dan gas alam di kawasan Tandam Hilir, Kecamatan
Binjai Utara.
Data tahun 1999 menunjukkan bahwa
29% dari total kegiatan perekonomian di Kotamadya Binjai bersumber dari sektor
perdagangan dan jasa. Sedangkan sektor industri menyumbang nilai 23% dari total
kegiatan perekonomian tadi. Pendapatan per kapita penduduk Binjai adalah
sebesar Rp. 3,3 juta, sayang angka ini masih berada di bawah rata-rata
pendapatan per kapita propinsi Sumatera Utara yang besarnya Rp. 4,9 juta.
Laju pertumbuhan
ekonomi Kota Binjai atas dasar harga tetap sebesar 5,68 persen pada tahun 2007.
Hal ini menunjukkan kenaikan yang cukup baik jika dibandingkan dengan tahun
2006 sebesar 5,32 persen.
Secara umum ada empat
sektor yang cukup dominan dalam pembentukan total PDRB Kota Binjai yaitu Sektor
Industri Pengolahan, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Sektor
Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa - jasa
Bidang perkebunan tentu
saja yang menjadi perhatian adalah perkebunan rambutan yang mencapai 425 ha
dengan kapasitas produksi 2.400 ton per tahun. Sayangnya, kapasitas sebesar ini tidak
dibarengi dengan modernisasi industri pengolahan rambutan menjadi komoditi
unggulan yang bernilai plus dibandingkan dengan hanya menjual buah rambutan itu
sendiri, misalnya industri pengalengan rambutan dengan jalur pemasaran yang
komplit.
Pusat perbelanjaan
tradisional di Binjai melayani penjual dan pembeli dari Binjai sendiri dan
Kabupaten Langkat. Pasar tradisional misalnya:
·
Pusat Pasar Tavip -
merupakan pasar tradisional terbesar di Binjai, lokasi di Binjai Kota.
·
Pasar Kebun Lada -
berlokasi di Binjai Utara
·
Pasar Brahrang - berlokasi
di Binjai Barat
·
Pasar Rambung - berlokasi di
Binjai Selatan
·
Pasar Trengganu -
berlokasi di Binjai Timur
Selain itu juga ada
pusat perbelanjaan modern seperti:
Pertokoan komersial
yang lebih kecil terutama terpusat di rumah toko (ruko) sepanjang Jalan
Jenderal Sudirman, juga ada Jalan Ahmad Yani (d/h Jalan Bangkatan) yang menjadi
pusat makanan di malam hari.
Sampai saat ini, jumlah
sekolah umum yang terdaftar di Pemerintah Dati II Binjai adalah 154 SD, 37 SMP, 9 MT, 31 SMU dan 10 MA, keseluruhan berjumlah
241 buah. Jumlah penduduk usia sekolah wajib (di bawah 19 tahun) adalah 78.000
jiwa. Dari total jumlah 241 buah sekolah ini, 85 sekolah di antaranya terletak
di Binjai Utara. Salah satu sekolah yang terkenal adalah Sekolah Swasta
Methodist Binjai yang masuk dalam 40 sekolah unggulan menurut majalah GATRA
dengan judul "40+ Sekolah Unggulan" untuk memperingati Hari
Pendidikan Nasional.
Sarana transportasi di
dalam kota Binjai terutama adalah beca mesin roda tiga yang unik dan mobil
angkutan umum yang disebut sudako. Untuk transportasi ke luar kota, selain
transportasi jalan, ada juga kereta api yang menghubungkan Binjai dengan Medan
dan Kwala di Kabupaten Langkat.
Sampai dengan tahun
2007, prasarana jalan di Kota Binjai terdiri dari:
·
Jalan
aspal 298
kilometer
·
Jalan
kerikil 31
kilometer
·
Jalan
tanah 91 kilometer
Letak Binjai juga tidak
jauh dari bandara
terdekat yaitu Bandara Polonia, Medan. Selain itu, pelabuhan
terdekat juga akan dihubungkan dengan jalan tol bila proyek jalan tol Medan-Binjai selesai beberapa
tahun lagi.
Gambar
2 : Kota Binjai [5]
Visi Pembangunan Kota Binjai Tahun 2010 - 2015 :
" Menuju Kota
Binjai Idaman yang dinamis, berdaya saing dan nyaman dalam kebersamaan "
Misi Pembangunan Kota Binjai
Tahun 2010-2015 adalah:
1.
|
Membangun
Kota Binjai Idaman yang dinamis dan Berdaya Saing
|
2.
|
Membangun
dan Meningkatkan Infrastruktur Perekonomian
|
3.
|
Membangun
Masyarakat Sehat,Cerdas dan Berbuday
|
4. Peningkatan
Pelayanan Publik yang berkualitas
|
5. Membangun
dan Membina Kerukunan Hidup Beragama
|
[1] Sumber : Data PDAM Tirtasari Binjai, 2012
[2] Sumber : Data PDAM Tirtasari Binjai, 2012
[3] Sumber : Data PDAM Tirtasari Binjai, 2012
[4] Sumber : Data PDAM Tirtasari Binjai, 2012
[5] Sumber : Data BPS, 2012