Sabtu, 12 Maret 2011

“MALE TANGAN DI BAWAH MULIA TANGAN DI ATAS...”

 

Pengorganisasian Kelompok Usaha Bersama Syariah Simpan Pinjam di Desa Durian Kawan, Kabupten Aceh Selatan...

Arti peribahasa Aceh di atas adalah lebih mulia menjadi orang yang selalu meberi daripada menjadi orang yang hanya menerima saja. Jauh sebelum adanya program ALIVE, di Dusun Tanah Munggu telah berdiri beberapa kelompok masyarakat. Uniknya, kelompok-kelompok di dusun ini terpisah antara kelompok laki-laki dan perempuan. Ada 3 kelompok laki-laki, yaitu Alur Benteng, Ingin Jaya, dan Lembah Sinenggan. Nama-nama kelompok memiliki cerita masing-masing. Nama Alur Benteng diambil dari nama aliran sungai yang mengairi persawahan mereka, nama Ingin Jaya lahir dari keinginan anggota kelompok yang ingin maju terus, dan Lembah Sinenggan adalah nama bukit yang terdapat di desa tersebut. Sedangkan kelompok perempuan terdiri dari kelompok dasawisma, PKK, dan pengajian.

Menurut masyarakat, kelompok-kelompok ini dibentuk agar mudah mendapatkan bantuan langsung dari dinas pertanian, memudahkan urusan di bidang pertanian dan perkebunan, dan mendapatkan penguatan modal. Yang sudah-sudah, kegiatan kelompok hanya berlangsung beberapa bulan saja. Bahkan ada yang belum pernah memiliki kegiatan sama sekali. Menurut mereka, hal ini disebabkan pertemuan-pertemuan yang dilakukan dirasakan membosankan dan tidak ada tindak lanjutnya. Di samping itu juga karena kurangnya kesadaran dan rasa saling percaya di antara anggota kelompok itu sendiri. Masyarakat hanya semangat bila hanya ada bantuan. Selain itu juga tidak adanya pendampingan yang jelas.

Kelompok dasawisma kaum ibu pernah memperoleh bantuan bibit ikan. Usaha kolam ikan ini berjalan baik sampai saat panen. Tetapi karena tidak adanya perencanaan manajemen yang baik, maka masalah pun muncul. Pembagian hasil yang tidak merata dan sisa dana hasil usaha yang tidak jelas pengelolaannya membuat kelompok ini pasif tanpa kejelasan bagaimana ke depannya.

Menurut warga dusun di sini, penghasilan utama mereka adalah padi, nilam, pinang, kemiri, dan sawit. Tetapi penghasilan yang paling diandalkan adalah padi. Sedangkan yang lain hanya sebagai tambahan saja. Dusun Tanah Munggu ini bahkan dulu sempat menjadi salah satu desa swasembada beras. Tetapi sekarang sudah tidak lagi.

Ditulis oleh : Triyanto Purnama Adi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar