Nonton bareng bersama warga dan anak anak di sekitar Rumah Belajar Nelayan (RBN) merupakan sebuah sarana komunikasi dan informasi yang menghibur. Kita mampu mengkomunikasikan kepada warga dan anak-anak akan penting dan besar manfaat dari hutan bakau dan terumbu karang disekitar kampung mereka, kalau hutan dan terumbu karang rusak, maka menjadi kerugian besar bagi kehidupan masyarakat di kampung.
Dialog antara fasilitator dan penonton yang merupakan warga dan anak-anak disekitar Kawasan Pesisir Pantai Barat Panggautan, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal ini terjadi secara spontan, bahkan yang tadinya ada beberapa warga yang terlihat sungkan atau malu untuk mendekati Rumah Belajar Nelayan yang baru di dirikan terlihat hadir dan ikutan nonton disana.
Tanya jawab antara penonton dan fasilitator terlihat hidup, dan kadang-kadang pertanyaan sangat begitu mendasar dan benar-benar terkesan menunjukkan keluguan. Ini menandakan bagi kami bahwa benar warga masih minim pengetahuan mereka terhadap sumberdaya alam disekitar mereka. Mereka hanya tahu hutan dan terumbu karang itu ada di tempatnya karena memang sudah begitu adanya.
Tidak semua pertanyaan yang seperti itu, ada juga pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, sebab pertanyaan tersebut begitu teknis dan sangat rinci. Tetapi, namanya dialog, maka sipenanya umumnya akan menjawab sendiri pertanyaan yang dilontarkan, inilah peran fasilitator dalam memandu nonton bareng ini, fasililator cukup menjadi mediator dengan terlebih dahulu memaparkan pengetahuan dasar saja.
Rumah Belajar Nelayan malam hari ini begitu riuah dan ramai dikunjungi, beberapa tokoh masyarakat dan aparat desa secara spontan meminta kepada fasilitator untuk secara kontinyu memutar film dan nonton bareng seperti ini. Tutur kata salah seorang tokoh masyarakat disana, mengatakan "daripada nonton sinetron di TV, atau berita politik yang memuakkan itu!, lebih baik kita buat nonton bareng seperti ini, kita bisa kumpul semua, dan dapat pengetahuan pula!..."
Dialog antara fasilitator dan penonton yang merupakan warga dan anak-anak disekitar Kawasan Pesisir Pantai Barat Panggautan, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal ini terjadi secara spontan, bahkan yang tadinya ada beberapa warga yang terlihat sungkan atau malu untuk mendekati Rumah Belajar Nelayan yang baru di dirikan terlihat hadir dan ikutan nonton disana.
Tanya jawab antara penonton dan fasilitator terlihat hidup, dan kadang-kadang pertanyaan sangat begitu mendasar dan benar-benar terkesan menunjukkan keluguan. Ini menandakan bagi kami bahwa benar warga masih minim pengetahuan mereka terhadap sumberdaya alam disekitar mereka. Mereka hanya tahu hutan dan terumbu karang itu ada di tempatnya karena memang sudah begitu adanya.
Tidak semua pertanyaan yang seperti itu, ada juga pertanyaan yang sangat sulit untuk dijawab, sebab pertanyaan tersebut begitu teknis dan sangat rinci. Tetapi, namanya dialog, maka sipenanya umumnya akan menjawab sendiri pertanyaan yang dilontarkan, inilah peran fasilitator dalam memandu nonton bareng ini, fasililator cukup menjadi mediator dengan terlebih dahulu memaparkan pengetahuan dasar saja.
Rumah Belajar Nelayan malam hari ini begitu riuah dan ramai dikunjungi, beberapa tokoh masyarakat dan aparat desa secara spontan meminta kepada fasilitator untuk secara kontinyu memutar film dan nonton bareng seperti ini. Tutur kata salah seorang tokoh masyarakat disana, mengatakan "daripada nonton sinetron di TV, atau berita politik yang memuakkan itu!, lebih baik kita buat nonton bareng seperti ini, kita bisa kumpul semua, dan dapat pengetahuan pula!..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar