Banjir di Mandailing Natal, 4,300 Jiwa Mengungsi
Mandailing Natal – Banjir yang bersumber dari luapan air sungai melanda lima kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara (Sumut). Tidak ada korban jiw sejauh ini, namun tak kurang dari 4,300 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.Ketiga sungai yang meluap itu, masing-masing Aek Bangko, Aek Batang Natal, dan Aek Batahan. Akibatnya rumah penduduk yang berada di lima kecamatan yang dilintasi sungai tersebut ikut terendam air. Masing-masing di Kecamatan Muara Batang Gadis, Natal, Kecamatan Sinunukan, Batahan dan Ranto Baek. Pada beberapa titik, ketinggian air mencapai dua meter.
Penduduk yang mengungsi berjumlah sekitar 4,300 jiwa dari 888 keluarga. Saat ini mereka bertahan di Pasar Sinunukan, Bukit Godang, Kecamatan Batahan di kabupaten yang sama.
“Kami sudah mengistruksikan camat untuk segera melakukan penagangan. Agar masyarakat segera mendapatkan bantuan sembako maupun kesehatan,” kata Bupati Mandailing Natal Amru Helmy Daulay kepada wartawan, Selasa (24/7/2007) di Mandailing Natal, sekitar 480 kilometer dari Medan.
Luapan air sungai juga menyebabkan sejumlah jembatan penghubung di kabupaten itu rusak dan hanyut. Di Kecamatan Sinunukan dan Batahan masing-masing satu jembatan. Sementara jembatan Pasar Natal di Kecamatan Natal yang baru dibangun juga ikut hanyut.
Di beberapa titik jalan lainnya juga terdapat longsoran tanah dari perbukitan. Akibatnya, jalur transportasi Kecamatan Natal menuju Panyabungan, ibukota Mandailing Natal, terputus total. Kendala transportasi ini juga menghambat efektivitas pendistribusian bantuan kepada warga. (rul/asy)
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/24/time/161412/idnews/808853/idkanal/10
Ribuan Warga Mandailing Natal Mengungsi Karena Banjir
Selasa, 24 Juli 2007 | 19:35 WIB
TEMPO Interaktif, Medan: Ribuan masyarakat dari Kecamatan Batu Sondet, Bapahan,Patiluban Ilir, Luban Mudik, Natal, Muara Batang Gadis, dan Sinunukan di Kabupaten Mandailing Natal mengungsi karena banjir pada Selasa (24/7).
Banjir yang menggenangi perumahan warga disebabkan meluapnya sungai Aek Batang Natal, Aek Bangko dan Aek Bantahan. Sebagian besar warga mengungsi ke Pasar Sinunukan, Bukit Godang dan Bantahan.
Khairul, seorang warga Panyabungan mengatakan, banjir yang mengenai sejumlah wilayah ini karena hujan turun terus menerus selama dua hari. “Hujan turun selama dua hari terus menerus,” katanya.
Namun, banjir di kawasan Batu Sondet diduga karena penebangan hutan untuk perluasan perkebunan milik perusahaan perkebunan milik negara. Menurut Khairul, setiap hari kayu yang ditebang dari wilayah ini.
Hambali Batubara
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/sumatera/2007/07/24/brk,20070724-104299,id.html
Kerugian Bencana Mandailing Natal dan Langkat Rp 108 Miliar
Selasa, 16 Januari 2007 | 11:37 WIB
TEMPO Interaktif, Medan:Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menghitung kerugian bencana gempa dan longsor di Kabupaten Mandailing Natal dan banjir di Kabupeten Langkat mencapai Rp 108 miliar.
Kerugian materi itu akibat rusaknya sejumlah nfrastruktur jalan sepanjang dua kilometer, jalan negara empat kilometer serta jembatan. Adapun rumah yang rusak berat sebanyak 554 unit dan rusak ringan 467 unit.
Adapun bangunan sekolah rusak berat tujuh unit dan 11 lainnya rusak ringan. Korban tewas akibat gempa disusul longsor di Mandailing Natal 33 orang dan 2.988 jiwa hingga saat masih mengungsi.
Sedangkan banjir di Langkat kerugiannya mencapai Rp 70 miliar. Banjir bandang itu merusak lahan persawahan seluas 14.379 hektare, 5.149 unit rumah rusak parah, empat jembatan ambruk serta 1.110 hektare tanaman hortikultura rusak. Banjir yang melanda 15 kecamatan, akhir tahun lalu itu menelan korban jiwa 17 orang.
“Pemerintah Sumatera Utara menargetkan rehabilitasi dan rekonstruksi kedua kebupaten itu selesai dalam tiga bulan,” juru bicara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Maringan Lumban Tobing kepada Tempo hari ini.
Sahat Simatupang
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/sumatera/2007/01/16/brk,20070116-91346,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar