Jumat, 13 Agustus 2010

KONSEPSI ISLAM TERHADAP LINGKUNGAN

Masalah lingkungan hidup saat ini banyak menuai perhatian masyarakat dunia karena alam dari hari ke hari semakin rusak. Hutan-hutan yang memberikan oksigen dari hari kehari semakin sedikit, air laut dan air sungai kini telah tercemar, begitu pula tanah juga ikut tercemar oleh zat-zat kimia yang berbahaya, lapisan ozon semakin menipis, kemudian gumpalan gunung es di kutub Utara dan Kutub Selatan mencair yang menyebabkan naiknya permukaan air laut, dan masih banyak lagi masalah lainnya. semua ini berakibat fatal bagi keberlangsungan hidup kita dan seluruh makhluk hidup lainnya di dalam bumi.


Sesungguhnya lingkungan hidup merupakan satu nikmat Tuhan Yang Maha Esa, dan sebagai penyangga perikehidupan manusia. oleh karenanya Allah SWT sebagai pencipta sumber daya alam dan lingkungan hidup, meminta kita untuk mengelola, memanfaatkan, memelihara dan melestarikannya dengan sebaik-sebaiknnya. Jangan sampai manusia berani merusak atau menimbulkan pencemaran, sehingga dapat mengganggu dan membawa dampak yang merugikan lingkungan hidup dan kelesatarian alam. Maka di dalam Al Quran Allah berfirman : "Dan janganlah kamu berbuat! kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (QS. 28 Al Qashash : 77).



Larangan merusak sumber alam, seperti membuka hutan untuk kepentingan pribadi sehingga masing-masing pribadi berlomba-lomba membuka hutan tanpa terkendali juga disebutkan dalam ayat yang lain, sebagaimana Firman Allah : "Dan jangalah kamu membuat kerusuhan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya". (QS. 7 Al A'raf : 56).



Bencana yang ditimpakan Allah kepada umat manusia sebagai dampak perusakan sumberdaya alam dan lingkungan hidup disebabkan perbuatan tangan manusia sendiri, juga telah diperingatkan oleh Allah di dalam Al Quran : "Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. 30 Ar Ruum : 41).



Kembali kepada hutan, hutan bukan hanya melindungi daerah pemukiman manusia yang berada di dataran rendah dari banjir dan menyimpan air, tapi juga hutan berjasa memproduksi kebutuhan manusia yang paling utama, yaitu oksigen. Kita lihat pencemaran air laut dan sungai dengan aneka zat kimia menyebabkan spesies (jenis binatang) air laut dan sungai satu persatu mati. Padahal air laut dan sungai menyediakan berbagai kebutuhan kita sebagai manusia, seperti di daerah kita ini yang memiliki sungai Batang Toru (aek batang toru) banyak menyediakan berbagai kebutuhan kita yang tinggal disekitarnya. Begitu juga pencemaran tanah yang mengakibatkan hilangnya kesuburan tanah, sehingga kita kehabisan akal, dan akhirnya membuka hutan untuk mendapatkan tanah yang baik, bila ini terus menerus mengakibatkan hutan kita hilang. Semua ini berdampak negatif pada kehidupan kita semua yang menetap di sini.



Sebetulnya kalau kita mau membuka kembali Al Quran dan Hadist, tampak jelas bahwa bencana alam dan krisis lingkungan hidup adalah akibat dari ulah manusia. Kerusakan lingkungan telah lama disinyalir dalam Al Quran. seorang ulama nasional Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al Misbah menjelaskan bahwa terjadinya kerusakan merupakan akibat dari dosa dan pelanggaran yang dilakukan oleh manusia sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan di darat dan di laut. Sebaliknya, ketiadaan keseimbangan itu, mengakibatkan siksaan kepada manusia. Semakin banyak perusakan terhadap lingkungan, semakin besar pula dampak buruknya terhadap manusia. Semakin banyak dan beraneka ragam dosa manusia, semakin parah pula kerusakan lingkungan. marilah kita sama-sama kembali merenungi pertemuan hari ini, dan semoga pertemuan hari ini membawa pencerahan bagi kita semua, serta Insya Allah menjadikan kita umat Rasullulah yang baik dan beriman, karena beliaulah kita semua bisa lebih baik dan lebih bijak dan sabar dalam menjalani kehidupan yang sementara ini. amin



Poken Arba, 28 Agustus 2009

Bahan Tausiah Menjelang Berbuka di Desa Aek Nabara; "Keseimbangan alam"

(Dolok Sibualbulai - Kawasan Hutan Batang Toru Blok Barat)

Tapanuli Selatan - Sumatera Utara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar