Jumat, 13 Agustus 2010

MENDESAIN NASKAH DIALOG IKLAN RADIO BERSAMA ANGGOTA KELOMPOK DESA

Selepas menperdengarkan rencana iklan radio di kelompok, maka salah seorang anggota kelompok berkata “Pak, mohon jangan pake nama regar lah pak, nanti dikira orang-orang kami inilah pelaku pencuri kayu di hutan…..”. sepertinya kekhawatiran akan menjadi hujatan banyak orang meliputi perasaan dan pikirannya. Oleh fasilitator di pertanyakan lagi, “sebaiknya kita pakai nama saja, bagaimana menurut bapak-bapak dan ibu-ibu?. Akhirnya seluruh anggota kelompok dan beberapa undangan lainnya dari pemuka dan tokoh desa menyepakati hal ini. Dan selanjutnya fasilitator meminta kepada kelompok yang sudah dibagi-bagi menjadi kelompok kecil (5-8 orang) untuk kembali membaca lembaran fakta yang telah dibagikan dan diminta kepada kelompok-kelompok tersebut untuk membuat sebuah dialog singkat dan tepat dalam bahasa angkola.
Lebih kurang 30 menit mereka melakukan diskusi kecil, dan selanjutnya seluruh kelompok diminta untuk kembali berkumpul dan masing-masing utusan kelompok membacakan hasil kerja mereka di depan kelompok lainnya. Sepanjang terjadinya dialog-dialog radio yang mereka rencanakan dibaca di depan, maka sering menjadi tertawaan bersama dan secara tidak langsung anggota dan masyarakat yang hadir telah memahami dan menyadari arti penting hutan dan orangutan (mawas) sebagai bagian dari hidup mereka yang tidak bias di abaikan begitu saja. Ini sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi kami semua.
Sangat panjang, dan kata-kata berulang yang terjadi dalam naskah dialog yang dibuat oleh mereka, namun demikian kelompok memilih dan menetapkan beberapa dialog yang menarik dan bagus untuk di lanjutkan sebagai media informasi melalui radio. Akhirnya terpiliih 3 naskah dialog yang disenangi dan disepakati oleh anggota kelompok. Selanjutnya fasilitator juga mengatakan bahwa tiga naskah dialog hasil pilihan kita semua ini nantinya akan dipadukan atau diselaraskan dengan hasil diskusi dengan kelompok-kelompok di desa lainnya, jadi pada akhirnya akan mendapatkan sebuah persamaan dan sebuah naskah dialog yang benar-benar baik.
Tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 23.35 WIB, dan udara semakin terasa dingin, apa lagi hujan baru saja berhenti dan matapun sudah sulit diajak untuk terbuka. Oleh fasilitator diskusi ini diakhiri dengan mengucapkan terima kasih dan semua ini merupakan sebuah kerja keras kelompok yang tetap semangat, sehingga fasilitator menjadi lebih bersemangat untuk membantu kelompok berbuat lebih baik dan menghasilkan sesuai dengan harapan anggota kelompok.
Acara di tutup dengan pembacaan doa, dan satu persatu anggota memohon pamit untuk kembali ke rumah masing-masing, begitu juga kami, berpamitan kepada pemilik rumah yang juga anggota kelompok, pada mala mini merelakan rumahnya sebagai tempat pertemuan.

Poken Arba, 29 November 2009
EFRIZAL ADIL Lubis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar